Sabtu, 23/11/2024 02:06 WIB

Isu Kudeta Muncul Lagi, Pendukung Erdogan Tebar Ancaman

Mereka membuat pelecehan dengan menciptakan tagar atau hashtag di media sosial yang mengancam akan membunuh dan melakukan pemerkosaan terhadap para oposisi dan kritikus, setelah munculnya isu kudeta.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: AP)

Ankara, Jurnas.com - Para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP), partai yang dipimpin oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mulai melakukan praktik politik kotor kepada tokoh-tokoh oposisi lawan politiknya di media sosial.

Mereka membuat pelecehan dengan menciptakan tagar atau hashtag di media sosial yang mengancam akan membunuh dan melakukan pemerkosaan terhadap para oposisi dan kritikus, setelah munculnya isu kudeta.

Tokoh oposisi Turki dituduh telah menghasut untuk melakukan kudeta oleh anggota AKP dan media pro-pemerintah. Bahkan pada 4 Mei lalu, Erdogan menilai bahwa oposisi utama yaitu Partai Rakyat Republik (CHP) masih menginginkan kudeta.

Erdogan menegaskan bahwa CHP tidak akan pernah mencapai supremasi di Turki. Dia bahkan menuding partai politik itu berusaha merebut kekuasaan pemerintahannya melalui kudeta.

Menanggapi pernyataan Erdogan itu, tokoh pro-pemerintah, Sevda Noyan, mengatakan dalam sebuah program TV pada Jumat (15/5) lalu, bahwa dia bisa saja mempengaruhi 50 orang dari anggota keluarganya untuk mendukung Erdogan jika terjadi upaya kudeta terhadap Erdogan.

Pendukung Erdogan lainnya yaitu jurnalis Fatih Tezcan juga menggemakan sikap serupa pada 11 Mei lalu. Fatih mengatakan bahwa kehidupan perempuan dan anak-anak Turki yang terlibat kudeta akan terancam.

"Darah jutaan orang akan tumpah untuk setetes darah Erdogan," kata Tezcan dalam video yang dia bagikan secara online dilansir dari Ahvalnews pada Senin (18/5).

Ribuan pendukung AKP juga mengancam tokoh-tokoh oposisi terkemuka. Mereka termasuk Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoğlu; Pemimpin CHP, Kemal Kılıçdaroğlu; Ketua CHP Istanbul Canan Kaftancıoğlu; Mantan Ketua Partai Demokrasi Rakyat Pro-Kurdi, Figen Yüksekdağ; dan seorang Jurnalis, Nevşin Mengü.

"Generasi yang beriman sekaligus pendendam. Ini adalah bagian dari masyarakat Turki yang paling tidak bermoral, paling kejam, dan paling dungu," tulis salah seorang netizen @icmihrak yang berkomentar terhadap adanya ancaman pembunuhan dan pemerkosaan tersebut.

Sedangkan netizen lainnya juga mengatakan dan mendukung hal serupa. Mereka menganggap bahwa upaya yang dilakukan oleh AKP dan pro-pemerintah di media sosial tidak mempunyai etika.

KEYWORD :

Turki Recep Tayyip Erdogan Isu Kudeta Ancaman Politik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :