Sabtu, 23/11/2024 06:50 WIB

Inggris-AS Desak Rusia Hentikan Kirim Pasukan Bayaran ke Libya

Tentara bayaran yang sebelumnya memiliki pengalaman lapangan di Ukraina berjuang di garis depan di Libya

Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya di Tripoli, Libya pada 27 Maret 2020 [Amru Salahuddien / Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Inggris dan Amerika Serikat mengecam peran Rusia dalam perang Libya dan mendesak Moskow untuk menghentikan pengiriman tentara bayaran untuk mendukung Brigadir Jenderal Khalifa Haftar.

"Kami tetap sangat prihatin dengan laporan lebih lanjut bahwa pihak eksternal terus menyediakan bahan, peralatan, dan tentara bayaran," kata Jonathan Allen, wakil wakil tetap Inggris untuk PBB dikutip Middleeast, Kamis (21/05).

Desakan ini muncul setelah sebuah laporan PBB mengonfirmasi keberadaan para pejuang Rusia dan Suriah di Libya.

"Kegiatan Grup Wagner terus memperburuk konflik dan memperpanjang penderitaan rakyat Libya," kata Allen.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Kelly Craft meminta semua aktor yang terlibat dalam konflik di Libya harus segera menangguhkan operasi militer.

Bulan lalu, Rusia dituduh oleh menteri dalam negeri Libya melakukan serangan kimia di Libya.

Tentara bayaran Rusia menggunakan agen-agen saraf untuk melawan pasukan yang loyal kepada pasukan Pemerintah Nasional Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung internasional Libya di daerah Salah Al-Din di Tripoli selatan, kata Menteri Dalam Negeri Fathi Bashagha kepada wartawan.

Grup Wagner Rusia adalah salah satu badan paling kontroversial di antara tentara bayaran. Dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha dengan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut Bloomberg , Kelompok Wagner membawa lebih dari 1.000 pejuang milisi ke Libya, termasuk pilot Rusia yang melatih pasukan Haftar dan pesawat perang jenis Sukhoi-22 Rusia yang telah terlihat di langit Libya.

Tentara bayaran yang sebelumnya memiliki pengalaman lapangan di Ukraina berjuang di garis depan di Libya, menurut Euronews .

Januari lalu, Presiden Turki Recep Erdogan mengatakan bahwa lebih dari 2.000 tentara bayaran Wagner saat ini berperang di Libya.

Namun Putin membantah bahwa ada prajurit Rusia di Libya yang bertindak atas nama negara atau menerima pembayaran dari Rusia.

KEYWORD :

Wilayah Libya Pasukan Bayaran Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :