Petani melakukan pengolahan lahan menggunakan traktor roda empat. (Foto: Ist)
Moutong, Jurnas.com - Kelompok Unit Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) Tani Baru, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah sudah siap melakukan pengolahan lahan sawah agar dapat dilakukan perecepatan tanam.
Ketua UPJA Tani Baru, I Wayan Darmawan menjelaskan bahwa saat ini sedang melakukan olah tanah untuk persiapan penanaman padi di lahan seluas 25 hektare dari jumlah lahan yang ada seluruhnya.
"Pengolahan untuk persiapan tanam dilakukan karena mengoptimalkan potensi air yang ada di daerah kami, kalau sampai terlambat kosekuensinya gagal panen," kata Wayang.
Kegiatan olah lahan dan tanam padi tersebut didampingi langsung oleh penyuluh pertanian Ni Komang Suardani yang bertugas di Kostratani Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sausu, Kabupaten Parigi Moutong.
Pengolahan lahan maupun penanaman padi yang dilakukan semuanya mengunakan alat mesin pertanian, baik traktor roda empat dan alat tanam Padi (Rice Transplanter).
Penggunaan Alsintan tentunya membuat pekerjaan lebih cepat selesai serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan tanam tidak banyak, sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Sebagai penyuluh yang merupakan bagian dari insan pertanian, kami harus tetap melakukan tugas pokok, yakni mendampingi dan mendorong petani untuk melakukan percepatan taman," kata Ni Komang Suardani.
Mengingat pendemi virus corona masih merebak, tentunya kami tidak ingin krisis pangan melanda daerah kami, apalagi musim kemarau sudah dekat, sehingga harus mengoptimalkan sumberdaya yang ada," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meresmikan gerakan percepatan tanam di seluruh Indonesia, menyusul laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan akan terjadi kemarau yang lebih kering dari biasanya di beberapa daerah.
Mengenaik hal itu, Syahrul menyampaikan bahwa ada beberapa cara yang dilakukan, yakni dengan melakukan percepatan penanaman secara maksimal, mempersipkan lahan-lahan pertanian yang ada sehingga yang sudah panen disiapkan untuk tanam kembali.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu juga meminta pemerintah dan semua pihak terkait harus tetap menjaga ketersedian pangan untuk 267 juta jiwa penduduk Indonesia.
Selaras dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan, masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa.
"Petani harus tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah pandemi virus corona," tegas Dedi.
KEYWORD :Parigi Moutong Sulawesi Tengah Percepatan Tanam Dedi Nursyamsi Musim Kemarau