Virus corona (Foto: Press TV)
Jakarta, Jurnas.com - Virus corona baru (Covid-19) menimbulkan banyak kepanikan di seluruh dunia. Namun di saat berbagai penelitian terus meyakinkan bahwa virus ini dapat dihindari lewat protokol khusus, masyarakat dibuat was-was oleh aneka mitos.
Dikutip dari Medical News Today, berikut ini 11 mitos populer seputar Covid-19. Apa saja?
1. Menyemprotkan alkohol pada kulit dapat membunuh virus dalam tubuh
Kini Terbukti Covid-19 Dapat Menular lewat Udara
Menyemprotkan alkohol atau klorin dapat membahayakan, terutama jika memasuki mata atau mulut. Meskipun bertujuan mendisinfeksi permukaan tubuh, cairan tersebut tidak boleh digunakan pada kulit.
Dan yang paling penting, alkohol maupun klorin tidak dapat membunuh virus di dalam tubuh.
2. Covid-19 hanya rentan untuk orang lanjut usia
Tidak! SARS-CoV-2 atau Covid-19 tetap dapat menginfeksi orang dari segala usia. Namun, pasien yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes atau asma, cenderung mengalami sakit parah.
3. Anak-anak bebas COVID-19
Eits, siapa bilang? Semua kelompok umur rentan terjangkit SARS-CoV-2. Sejauh ini, sebagian besar kasus terjadi pada orang dewasa, tetapi anak-anak juga tidak kebal.
Faktanya, anak-anak juga cenderung mengidap Covid-19 meski dengan gejala yang cenderung kurang parah.
Pada 15 Mei 2020, WHO merilis komentar tentang kondisi peradangan, yang mempengaruhi anak-anak dan remaja, yang mungkin memiliki hubungan dengan Covid-19.
4. Covid-19 sama seperti flu
SARS-CoV-2 memang mirip flu karena gejala yang muncul ialah sakit, demam, dan batuk. Namun, Covid-19 lebih serius. Karena risikonya dapat memicu kematian.
Ilmuwan saat ini sedang mencari tingkat kematian yang tepat, yang berpeluang jauh lebih tinggi dari pada angka flu musiman.
5. Semua pasien Covid-19 berujung mati
Pernyataan ini tidak benar. Pasalnya, Covid-19 hanya berakibat fatal bagi sebagian kecil orang yang memiliki penyakit bawaan, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya di atas.
Bahkan dalam sebuah laporan baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyimpulkan bahwa 80,9 persen kasus Covid-19 adalah ringan.
6. Kucing dan anjing menyebarkan Covid-19
Saat ini, hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat menginfeksi kucing dan anjing. Namun, di Hong Kong, anjing Pomeranian yang pemiliknya memiliki Covid-19 juga tertular virus tersebut, kendati tidak menunjukkan gejala apa pun.
"Kita harus membedakan antara infeksi nyata dan hanya mendeteksi keberadaan virus. Saya masih merasa dipertanyakan sejauh mana relevansinya dengan wabah manusia, karena sebagian besar wabah global telah didorong oleh penularan dari manusia ke manusia," terang Jonathan Ball, profesor virologi molekuler di Universitas Nottingham Inggris.
"Kita perlu mencari tahu lebih banyak, tetapi kita tidak perlu panik - saya ragu itu bisa menyebar ke anjing atau manusia lain karena rendahnya tingkat virus. Penggerak sebenarnya dari wabah ini adalah manusia," sambung dia.
7. Masker wajah jadi jaminan terlindung dari Covid-19
Petugas kesehatan menggunakan masker wajah profesional, yang pas di sekitar wajah, untuk melindungi diri dari infeksi.
Masker sekali pakai dan kain bisa melindungi dari tetesan (droplet), tetapi tidak ada yang bisa melindungi dari partikel aerosol.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, penggunaan masker di tempat umum hanya membantu memperlambat penyebaran virus dari orang tanpa gejala, dan mereka yang tidak tahu bahwa mereka telah tertular.
Namun saat mengenakan masker, setiap orang tetap dilarang menyentuh wajah dan berlatih menjaga jarak secara fisik.
8. Pengering tangan membunuh Covid-19
Pengering tangan tidak membunuh Covid-19. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari virus adalah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air, atau antiseptik yang mengandung 60-70 persen alkohol.
9. Antibiotik dapat membunuh coronavirus
Antibiotik hanya untuk membunuh bakteri, tidak mempan untuk virus.
10. Pemindai termal dapat mendiagnosis pasien Covid-19
Pemindai termal hanya dapat mendeteksi apakah seseorang mengalami demam atau tidak. Sebab penyakit flu musiman juga dapat menyebabkan demam.
Selain itu, gejala Covid-19 dapat muncul 2-14 hari setelah infeksi, yang berarti bahwa seseorang yang memiliki virus dapat memiliki suhu normal selama beberapa hari sebelum demam dimulai.
11. Bawang putih melindungi terhadap virus korona
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat memperlambat pertumbuhan beberapa spesies bakteri. Namun, Covid-19 disebabkan oleh virus, dan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bawang putih dapat melindungi orang dari Covid-19.
KEYWORD :Penelitian Covid-19 Mitos Populer