Jum'at, 22/11/2024 18:21 WIB

New Normal, Tommy Kurniawan Minta Pemerintah Perhatikan Jutaan Santri

Memasuki new normal Anggota DPR RI Tommy Kurniawan meminta pemerintah pusat dan daerah perhatikan pesantren.

Anggota DPR dari Fraksi PKB, Tommy Kurniawan. (Foto : Jurnas/Ist).

Jakarta, Jurnas.com- Pemerintah akan segera menerapkan konsep new normal untuk masyarakat luas di tengah Pandemi Covid-19 ini. Melihat situasi yang ada, Anggota DPR RI Komisi VI dari Fraksi PKB, Tommy Kurniawan meminta agar konsep new normal juga memperhatikan lembaga pendidikan agama seperti pesantren.

Aktor kelahiran 15 September 1984 ini mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah agar memberikan perhatian dan kebijakan serta alokasi anggaran kepada pesantren di masa new normal Covid-19 ini. Ia menilai, hal tersebut sangat penting untuk kelangsungan belajar mengajar jutaan santri dan juga jutaan pengajar pesantren di Indonesia.

“Bayangkan, ada 28 ribu pesantren yang didalamnya terdapat 18 juta santri di seluruh Indonesia. Dan ada 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan kehidupan ekonominya dari lembaga pendidikan ini. Sebagian besar sarana dan prasarana di pesantren belum memenuhi standar protokoler kesehatan di pandemic CVOD-19. Ini perlu diperhatikan,” tandas Tommy Kurniawan melalui virtual zoom kepada jurnas.com, Kamis (28/5/2020).

“Pemerintah perlu memberikan alokasi anggara di setiap pesantren untuk memenuhi standarrisasi protokol kesehatan. Alatr kesehatan, tenaga medis dan lain sebagainya untuk menjaga kesehatan para santri dan juga pengajar serta pekerja di dalamnya,” sambung Tommy.

Suami dari Lisya Nurrahmi ini meminta, situasi dan kondisi ini harus dicarikan solusi oleh pemerintah pusat dan daerah. Harus ada intervensi dan bantuan nyata dari pemerintah kepada pesantren terutama kebutuhan alat rapid test dan pemeriksaan swab massal untuk seluruh kyai dan santri. Termasuk juga penyediaan hand sanitizer dan cairan disinfektan untuk sterilisasi setiap pesantren. Hal lainnya kebutuhan pangan dan ekonomi pesantren yang perlu untuk dipenuhi minimal 14 hari ke depan sesuai aturan isolasi mandiri. Dan juga memenuhi standar proses belajar mengajar selama proses new normal dari Kemendikbud.

“Protap buku kecil di saku saya rasa penting diadakan, agar setiap santri dan pengajar di pesnatren bisa terus membawa. Alokasi anggaran APBN dan APBD penting untuk disalurkan ke pesantren selama new normal ini. Saya yakin pemerintah pusat dan daerah akan memperhatikan hal ini,”harap pria yang akrab disapa Tomkur ini.

KEYWORD :

Tommy Kurniawan New Normal Pesantren Santri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :