Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Foto: Muti/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mewacanakan untuk memundurkan mata kuliah (matkul) praktik di perguruan tinggi vokasi.
Hal ini dilakukan guna memaksimalkan mata kuliah yang berkutat pada teori dan bisa ditempuh melalui perkuliahan jarak jauh, sepanjang pandemi virus corona baru (Covid-19) di Tanah Air.
"Kalau memang dibutuhkan magang mesin, maka strateginya adalah tergantung politeknik atau vokasi di Indonesia. Kebijakannya di sana. Tapi kita dorong, mata kuliah yang bisa daring, itu diatur di depan," terang Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemdikbud Wikan Sakarinto pada Jumat (29/5) dalam konferensi video.
"Tapi mata kuliah praktik yang masih butuh praktik betul, bisa kita (geser) agak ke belakang semesternya. Itu salah satu strategi yang bisa digunakan selama Covid-19 ini," imbuh dia.
Selain menggeser mata kuliah praktik, Wikan juga mengemukakan dua pendekatan lain terkait pembelajaran di vokasi sepanjang Covid-19, yakni mempertahankan perkuliahan berbasis daring, atau praktik dengan melakukan simulasi.
"Jadi cukup banyak prodi (program studi, Red) yang praktiknya bisa simulasi," papar Wikan.
Pernikahan Vokasi dan Industri
Sebelumnya, Wikan menyampaikan bahwa pihaknya sedang menggenjot terwujudnya paket pernikahan antara vokasi dan industri. Paket tersebut terdiri dari: Pertama, kurikulum yang disusun bersama industri, di mana materi training dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di kampus;
Kedua, dosen tamu dari industri rutin mengajar di kampus;
Ketiga, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik;
Keempat, komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.
Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa;
Keenam menjembatani program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para dosen sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri;
Ketujuh, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pendidikan tinggi bersama industri;
Kedelapan, penelitian bersama; dan berbagai program `pernikahan` lainnya.
"Paket pernikahan nomor 1 sampai dengan nomor 6 adalah paket pernikahan minimum. Paket nomor 7 sangat diharapkan terwujud, serta nomor 8 dan seterusnya, sangat baik bila terwujud," kata Wikan.
Selain riset terapan, kampus juga didorong untuk melakukan program-program pengabdian masyarakat berbasis teknologi terapan untuk berperan dalam meringankan beban masyarakat selama pandemi berlangsung.
KEYWORD :Mata Kuliah Praktik Dirjen Vokasi Wikan Sakarinto Kemdikbud