Bendera kebangsaan Iran. (Foto: Leonhard Foeger/Reuters)
Kabul, Jurnas.com - Rakyat Afghanistan mengutuk perlakuan polisi Iran, setelah video mobil yang berisi sejumlah pengungsi dibakar di Iran viral di media sosial.
Kemarahan warganet Afganistan merupakan efek bola salju, menyusul beberapa minggu sebelumnya pejabat Afganistan menuding penjaga perbatasan Iran sengaja menenggelamkan pengungsi ke sungai.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu bahwa tiga warga Afghanistan tewas dan empat lainnya luka-luka di provinsi Yazd, usai kendaraan mereka ditembak dan dibakar oleh polisi Iran.
Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan seorang anak lelaki melarikan diri dari mobil yang menyala-nyala dengan luka bakar di tubuhnya, serta meminta air.
Dikutip dari Al-Arabiya pada Minggu (7/6), Kementerian Luar Negeri Afganistan mengatakan video itu asli dan warga Afganistan di Iran berusaha mengidentifikasi para korban.
Permohonan "beri saya air, saya terbakar" beredar luas di media sosial, dan diterima oleh kelompok hak asasi yang menuntut keadilan.
"Iran tidak memiliki hak untuk membunuh pengungsi Afganistan, mereka dapat menyegel perbatasan mereka, mengusir semua warga Afganistan tetapi tidak membunuh mereka," ujar Ali Noori, pengacara dan aktivis HAM dalam unggahan di Facebook.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari kedutaan Iran di Afghanistan. Namun Wakil Gubernur Yazd, Ahmad Tarahomi sebelumnya membantah polisi bertanggung jawab atas kebakaran itu.
Dikatakan, polisi menembaki kendaraan yang diduga membawa narkoba dan migran tidak berdokumen, setelah menabrak sebuah pos pemeriksaan.
Setelah bannya tertembak, kendaraan terus melaju dengan pelek rodanya yang memicu percikan api dan akhirnya memicu kebakaran.
KEYWORD :Mobil Terbakar Iran Afganistan