Sabtu, 23/11/2024 06:55 WIB

Topuz Dipenjara, Hubungan AS-Turki Terancam Retak

Pompeo menyebut hubungan Washington dan Turki terancam retak, setelah Ankara menjatuhkan hukuman penjara terhadap pegawai konsulat AS, Metin Topuz.

Bendera kebangsaan Turki bersanding bendera kebangsaan Amerika Serikat (R) (Foto:Aliliance/AA/C. Ozdel)

Washington, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut hubungan Washington dan Turki terancam retak, setelah Ankara menjatuhkan hukuman penjara terhadap pegawai konsulat AS, Metin Topuz.

Topuz yang bekerja sebagai penerjemah dan asisten Badan Penegakan Narkoba (DEA) AS, oleh Turki dinilai memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, ulama kharismatik yang dituduh sebagai dalang kudeta gagal pada 2016 silam.

Topuz dipenjara sejak 2017 lalu, dan pada Kamis (11/6) kemarin dia divonis hukuman delapan tahun sembilan bulan penjara menurut laporan kantor berita Anadolu.

"Para pejabat AS mengamati setiap sidang dalam persidangan Tn. Topuz di Istanbul, dan kami tidak melihat bukti yang kredibel untuk mendukung keputusan ini," kata Pompeo dilansir dari Al-Arabiya pada Jumat (12/6).

"Akibatnya, keyakinan ini merusak kepercayaan pada institusi Turki dan kepercayaan kritis pada fondasi hubungan Turki-Amerika," lanjut dia.

Pompeo menambahkan bahwa para pejabat AS "mengulangi seruan kami pada pemerintah Turki untuk menyelesaikan kasusnya dengan adil."

Diketahui, dalam pembelaannya Topuz mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah melakukan kontak dengan polisi Turki, polisi paramiliter, dan pejabat bea cukai sebagai bagian dari pekerjaannya dengan DEA, dan tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa para pejabat ini terlibat dalam tindak pidana.

"Sebagai bagian dari tugas saya dengan DEA, di bawah instruksi dan pengamatan atasan saya, saya memiliki ribuan kontak dengan 309 pejabat penegak hukum untuk mencegah kejahatan," ungkap Topuz.

"Saya tidak melakukan kejahatan dan tidak memiliki hubungan dengan (jaringan Gulen)," imbuh dia.

Sementara Kedutaan Besar AS mengatakan, "Selama hampir tiga dekade, Topuz melakukan pekerjaan luar biasa yang dihargai dan dipuji oleh para pejabat dan warga negara dari kedua negara. Di bawah arahan kami, ia mempromosikan kerja sama penegakan hukum antara Turki dan AS, berkontribusi pada keselamatan orang-orang di kedua negara."

Gulen, yang telah berada di pengasingan mandiri di AS sejak 1999, menyangkal keterlibatan dalam upaya kudeta, yang menewaskan sekitar 250 orang dan melukai sekitar 2.000 lainnya.

KEYWORD :

Metin Topuz Amerika Serikat Turki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :