Tentara dari pasukan koalisi pimpinan-AS terlihat di Pangkalan Militer Al-Qaim di provinsi Anbar Irak, sebelah barat Baghdad, pada 19 Maret 2020 [Murtadha Al-Sudani / Badan Anadolu]
Jakarta, Jurnas.com - Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan terus mengurangi pasukan militernya di Irak, karena Baghdad berjanji akan melindungi pangkalan-pangkalan AS.
Kedua pemerintah mengeluarkan pernyataan ini dalam deklarasi bersama setelah meluncurkan "dialog strategis" mereka sehubungan dengan ketegangan di Irak, terutama setelah pembunuhan Qassem Soleimani, pemimpin Pasukan Quds Iran.
"Mengingat kemajuan signifikan yang dibuat untuk menghilangkan ancaman Daesh, AS akan terus dalam beberapa bulan mendatang untuk mengurangi pasukannya di Irak," bunyi pernyataan kedua negara seperti dikutip Middleeast, Minggu (14/06).
"AS bersikeras tidak mencari atau meminta pangkalan permanen atau kehadiran militer permanen di Irak," tambahnya.
Sebagai imbalannya, Irak berjanji akan melindungi pangkalan-pangkalan yang mencakup pasukan AS, setelah serangkaian serangan rudal yang oleh faksi-faksi yang setia kepada Iran dituduh meluncurkan.
Roket Menghantam Pangkalan Militer AS di Irak
Setelah berbulan-bulan hubungan dingin antara kedua negara, Irak dan AS kembali ke meja perundingan pada Kamis untuk "dialog strategis". Tujuan utama adalah untuk membangun stabilitas antara kedua mitra, meskipun fleksibilitas masih terbatas.
Keadaan saat ini tampaknya menguntungkan, karena Mustafa Al-Kazemi , mantan kepala intelijen Irak dan kepala pemerintahan saat ini, dikenal karena hubungan positifnya dengan AS dan sekutu-sekutu Arab mereka, di samping mundurnya orang pro-Iran. faksi.
Iran Mengutuk Serangan AS di Suriah
Sentimen anti-AS di Irak kembali meningkat, setelah pembunuhan Washington terhadap Soleimani dan wakil kepala Pasukan Mobilisasi Populer, Abu Mahdi Al-Muhandis.
KEYWORD :Pasukan AA Wilayah Irak