Minggu, 22/12/2024 13:13 WIB

Jazilul Fawaid: Gotong Royong Dalam Makna Yang Luas Merupakan Solusi Menghadapi Pandemi Covid-19

Ayo gotong royong, buang ego yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menuturkan, wabah virus corona atau pandemi covid-19 telah meluluhlantakan berbagai sendi kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Untuk mengatasi dampak yang sampai sekarang masih terasa, dirinya menyebut kita tidak bisa mentas dari masalah ini bila hanya terpaku pada pemerintah. Agar bisa keluar dan bangkit dari pandemi yang sudah berlangsung tiga bulan lebih, pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu menyebut cara gotong royong-lah yang mampu menjadi obat atau solusi untuk menghadapi pandemi covid-19.

“Ayo gotong royong, buang ego yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri”, ujarnya, Jakarta, Minggu, 14 Juni 2020. “Kita harus peduli pada penderitaan dan keselamatan orang lain," tambahnya.

Pandemi covid-19 yang terjadi, disebut tidak hanya menelan korban jiwa namun juga berdampak ke berbagai sektor. Menghancurkan sendi-sendi ekonomi dunia termasuk Indonesia sehingga menimbulkan berbagai keresahan, kesulitan hidup, dan kemiskinan baru.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu menuturkan, gotong royong yang ditekankan itu harus dimaknai dan dilandasi perasaan senasib sepenanggungan, kehendak bersama, dan semangat persatuan untuk melakukan kebaikan dan perbaikan dalam keadaan apapun, lapang atau serba sulit.

Dalam masalah gotong royong, Jazilul menguraikan, gotong royong harus dimaknai dan dilandasi seperti pengertian di atas sebab selama ini makna gotong royong dianggap sama dengan kerja bakti dan tolong menolong.

“Gotong royong harus dimaknai lebih luas," tuturnya. Gotong royong yang dimaksud oleh Jazilul Fawaid adalah pekerjaan hati dan disiplin diri yang mendorong lahirnya semangat bersama dalam kebaikan dan perbaikan, “bukan persekongkolan atau kongkalingkong,” ucapnya.

Dicontohkan dari makna gotong royong yang dimaksud, bagi-bagi sembako, kepedulian sosial, dana bantuan sosial saat penerapan PSBB, serta bersama disiplin menjaga diri. “Ini bagian dari semangat gotong royong,” ujarnya. “Gotong royong inilah yang menjadi kunci mengatasi pandemi,” tegasnya.

Bangsa ini menurut Jazilul Fawaid sudah biasa dan tidak asing dengan kata gotong royong. Diungkapkan, gotong royong merupakan aktivitas sosial yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. “Bangsa ini sejak dulu hingga saat ini mengenal dan sudah mentradisikan gotong royong,” ujarnya. “Bukti dari gotong royong menjadi ciri khas bangsa ini telah tertuang dalam Pancasila, Sila III, Persatuan Indonesia,” paparnya.

Bergotongroyong mengatasi pandemi covid-19, Jazilul Fawaid menyebut kegiatan itu tidak hanya dilakukan masyarakat. Lembaga-lembaga negara juga melakukan hal yang sama. “MPR contohnya, telah meluncurkan MPR Peduli, Fight Covid-19,” ujarnya.

“MPR bersama dengan lembaga negara lainnya telah melakukan aksi nyata, menggalang donasi dari masyarakat yang selanjutnya hasil donasi disalurkan bagi yang terdampak pandemi covid-19,” katanya.

Donasi yang terkumpul hingga puluhan miliar, menurutnya menunjukan bukti bahwa bangsa ini masih memiliki rasa kedermawanan yang tinggi. “Bukti bangsa ini mempunyai rasa gotong royong yang tinggi,” tuturnya.

Bukti bangsa ini memiliki rasa gotong royong seperti yang diungkapkan di atas. Jazilul Fawaid menunjukan fakta pada tahun 2018, Indonesia mendapat predikat sebagai bangsa yang paling dermawan. “Hal demikian berdasarkan survei Charities Aid Foundation (CAF),” ujarnya.

CAF merupakan lembaga amal dari Inggris. Berdasarkan survei itu, posisi Indonesia tidak tanggung-tanggung. Dari berbagai negara yang disurvei soal rasa kedermawanannya, Indonesia dengan nilai 59 berada pada rangking nomer pertama. Sementara negara seperti Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Irlandia, dan negara lainnya berada di bawah Indonesia.

KEYWORD :

Kinerja MPR Jazilul Fawaid Gotong Royong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :