Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)
Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan gerakan protes antirasisme di Amerika Serikat (AS) berbicara tentang krisis domestik utama di Amerika.
"Apa yang telah terjadi adalah tanda dari beberapa krisis internal yang mendalam," kata Putin pada Minggu (14/6) ketika wawancara dengan televisi Rossiya 1, tentang kerusuhan baru-baru ini di AS.
Putin lebih lanjut mengaitkan kerusuhan di AS dengan pandemi virus corona baru yang dikanl dengan sebutan COVID-19, dengan mengatakan peristiwa ini telah menyoroti masalah umum.
Ia mengatakan Rusia keluar dari situasi virus corona terus menerus dengan kerugian minimal, tetapi hal yang sama tidak terjadi di AS. Menurutnya, masalah utama di AS, adalah kurangnya kepemimpinan yang kuat.
"Saya pikir masalahnya adalah bahwa kepentingan kelompok, kepentingan partai ditempatkan lebih tinggi daripada kepentingan seluruh masyarakat dan kepentingan rakyat," kata Putin.
Putin mengatakan Rusia tidak pernah mendukung kekacauan. "Jika perjuangan ini untuk hak-hak alami, hak hukum, berubah menjadi kekacauan dan kerusuhan, saya melihat tidak ada yang baik bagi negara. Kami tidak pernah mendukung ini," katanya lagi.
Pada 25 Mei 2020, pria berdarah Afrika Amerika lainnya menjadi korban kebrutalan polisi. George Floyd, tidak bersenjata, meninggal setelah seorang perwira kulit putih menekan lehernya menggunakan lutut selama hampir sembilan menit di Minneapolis.
"Ini adalah masalah lama AS," kata Putin tentang kekerasan yang dilakukan oleh para petugas penegak hukum di Amerika. "Kami selalu berada di Uni Soviet dan di Rusia modern memiliki banyak simpati untuk perjuangan Afrika-Amerika untuk hak-hak mereka."
"Ketika atau bahkan setelah kejahatan dilakukan ini mengambil elemen nasionalisme radikal dan ekstremisme, tidak ada yang baik akan terjadi dari ini," tambahnya.
Kematian Floyd menyalakan kembali amarah yang telah lama dirasakan atas pembunuhan polisi terhadap orang Amerika-Afrika dan melepaskan gelombang kerusuhan sipil secara nasional, tidak seperti yang terlihat di Amerika Serikat sejak pembunuhan Martin Luther King Jr tahun 1968.
Gerakan protes sekarang merupakan tantangan besar bagi Presiden Donald Trump. Presiden AS telah meminta negara untuk melakukan tindakan penumpasan. Dia telah memperingatkan dia bahkan bisa menggunakan militer jika perlu. (Press TV)
KEYWORD :George Floyd Amerika Serikat Vladimir Putin Donald Trump