Seorang pria Palestina berjalan melewati masjid Ibrahimi atau Makam Leluhur, ditutup selama krisis pandemi coronavirus baru, di Kota Tua Hebron di Tepi Barat yang diduduki, pada 15 Mei 2020
Dubai, Jurnas.com - Uni Emirat Arab (UEA) tegas menentang aneksasi yang dilakukan Israel di Tepi Barat, Palestina. Demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash pada Rabu (17/6).
"UEA jelas menentang pencaplokan yang diusulkan oleh pemerintah Israel saat ini,” tegas Gargash dalam konferensi virtual bersama Komite Yahudi Amerika sebagaimana dikutip dari Al-Arabiya.
"UEA saat ini adalah bagian dari konsensus Arab yang pada dasarnya melihat solusi konflik Israel-Palestina sebagai solusi dua negara," lanjut dia.
"UEA juga ingin melihat kelanjutan negosiasi Palestina-Israel," imbuh Gargash.
Pernyataan Gargash mengulangi cuitannya di Twitter dua minggu lalu, yang menyerukan agar Israel menghentikan rencananya untuk mencaplok tanah Palestina.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Setiap langkah Israel unilateral akan menjadi kemunduran serius bagi proses perdamaian, melemahkan penentuan nasib sendiri Palestina & merupakan penolakan terhadap konsensus internasional dan Arab terhadap stabilitas dan perdamaian," tulis Gargash pada 1 Juni lalu.
Sebelumnya Duta Besar UEA untuk Washington Youssef Al Otaiba mengatakan Israel tidak bisa berharap untuk menormalkan hubungan dengan dunia Arab, jika mereka mendorong maju dengan rencana aneksasinya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam op-ed untuk harian terlaris Israel, Yedioth Ahronoth, yang diterbitkan dalam bahasa Ibrani.
Otaiba menyebut langkah potensial itu sebagai "pengambilalihan ilegal" tanah yang orang Palestina cari sebagai negara.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melampirkan bagian dari Tepi Barat yang diduduki, dan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz telah mendesak militer untuk mempercepat persiapan untuk aneksasi yang direncanakan berlangsung mulai Juli.
Gargash juga membahas bantuan terbaru UEA yang dikirim ke Palestina melalui Israel. Etihad Airways milik Abu Dhabi mengoperasikan dua penerbangan yang membawa bantuan medis ke Palestina pada 19 Mei dan 9 Juni.
"Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel, tetapi kami telah mengakui bahwa ini adalah area di mana kami perlu bekerja sama karena ini adalah yang menyentuh manusia," tandas Gargash.
KEYWORD :Uni Emirat Arab Aneksasi Tepi Barat Israel