Kapal tanker minyak Safer digambarkan di lepas pantai Laut Merah Yaman. (Foto: Twitter)
Sana`a, Jurnas.com - Anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mohammed Ali al-Houthi mengatakan, Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, sepenuhnya bertanggung jawab atas kebocoran minyak dari sebuah kapal tanker yang membusuk di Laut Merah.
"Kami tidak bertanggung jawab atas kebocoran dari kapal tangki Safer yang mengapung di laut," kata televisi berbahasa Arab, al-Masirah mengutip Ali al-Houthi mengatakan pada Kamis (18/6).
Ia mengatakan, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi dan sekutu mereka sepenuhnya bertanggung jawab atas konsekuensi bencana karena tidak mengizinkan Yaman menjual minyak mentah yang dimuat di kapal tanker itu.
Kapal tanker Safer, yang dimiliki oleh perusahaan minyak Yaman, memungkinkan kapal untuk berlabuh di lepas pantai dan mentransfer minyak yang diekstraksi dan diproses dari instalasi di ladang minyak Ma`rib di Yaman tengah.
Tanker itu dikatakan berisi 34 tangki minyak mentah dengan berbagai ukuran dan volume, dengan total kapasitas sekitar tiga juta barel.
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan perang yang menghancurkan Yaman pada Maret 2015 untuk mengembalikan mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi ke kekuasaan dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah.
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan bahwa perang telah merenggut lebih dari 100.000 jiwa selama lima tahun terakhir.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Lebih dari setengah rumah sakit dan klinik Yaman telah dihancurkan atau ditutup selama perang oleh koalisi yang dipimpin Saudi, yang didukung secara militer oleh Inggris, AS dan negara-negara Barat lainnya. (Press TV)
KEYWORD :Laut Merah Mohammed Ali al-Houthi Amerika Serikat Arab Saudi