Ilustrasi virus corona (Foto: Lizabeth Menzies/AFP)
New York, Jurnas.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut jumlah kasus harian Covid-19 pada Minggu (21/6) menyentuh rekor baru, di mana 183.020 orang dinyatakan terinfeksi, dan 4.743 orang meninggal dunia selama 24 jam terakhir.
Dengan tambahan kasus tersebut, total infeksi Covid-19 di seluruh dunia saat ini mencapai 8.708.008 kasus dan 461.715 kematian, menurut WHO.
Jumlah harian tertinggi kasus Covid-19 sebelumnya adalah pada 18 Juni dengan 181.232 kasus, menurut data dan grafik WHO sebagaimana dikutip dari Al-Arabiya pada Senin (22/6).
Sebelum Covid-19 mencapai angka tertinggi, pada Sabtu lalu direktur regional WHO untuk Mediterania Timur Dr. Ahmed al-Mandhari, menyoroti dua perkembangan utama dalam penelitian Covid-19.
"Hanya minggu ini saja, penelitian yang sedang berlangsung telah mengarah pada 2 perkembangan utama: WHO mengumumkan bahwa lengan hidroksiroklorokuin dari Uji Solidaritas dihentikan, berdasarkan bukti bahwa hal itu tidak mengakibatkan pengurangan angka kematian pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit," kata al-Mandhari.
"Pada saat yang sama, hasil uji klinis awal dari Inggris menunjukkan bahwa deksametason, kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien yang sakit kritis dengan Covid-19, termasuk pasien yang menggunakan ventilator," tambahnya.
Sementara Kamis lalu, direktur regional WHO untuk Eropa, Dr. Hans Henri P. Kluge, menekankan betapa terpukulnya Eropa. Dia menyatakan bahwa Wilayah Eropa menyumbang 31 persen kasus dan 43 persen kematian secara global.
"Covid-19 masih dalam fase yang sangat aktif di banyak negara. Sangat penting bagi kami untuk terus memulihkan dan membangun kembali setelah penguncian, tetapi juga sangat penting bahwa pihak berwenang sepenuhnya berinvestasi dalam memiliki sistem pelacakan, pengujian dan penelusuran yang agresif untuk menghindari penguncian tambahan yang mahal dalam beberapa minggu dan bulan ke depan seandainya virus melambung," kata Kluge.
"Tembakan peringatan telah diluncurkan. Pembukaan kembali sekolah di beberapa negara telah menghasilkan klaster lokal. Saya ulangi: Risiko tetap tinggi di semua negara," tandas dia.
KEYWORD :Covid-19 Rekor Infeksi Virus Corona