Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: PressTV)
New York, Jurnas.com - Patung perunggu mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Theodore Roosevelt yang berdiri di luar Musem Sejarah Alam Amerika di New York, akan dirobohkan karena dianggap sebagai simbol rasial dan imprealisme.
Salah seorang keluarga dari Roosevelt menyatakan setuju dengan keputusan tersebut, dan mengatakan bahwa patung itu tidak mencerminkan warisan Roosevelt.
Namun Presiden AS Donald Trump menentang keputusan itu. Dalam cuitannya di Twitter, Trump menulis, "Konyol, jangan lakukan itu!"
Patung Roosevelt memicu perdebatan sengit pasca kematian pria keturunan Amerika-Afrika, George Floyd di tangan polisi. Kematiannya menimbulkan sentimen warna kulit di AS dan beberapa negara dunia.
Sementara patung Roosevelt yang didirikan sejak 1940 silam, dinilai kental dengan perbudakan, dan akuisisi kekaisaran, seperti Christopher Columbus.
Dikutip dari BBC pada Senin (22/6), Walikota New York Bill de Blasio mengatakan, "Museum telah meminta untuk menghapus patung Theodore Roosevelt karena secara eksplisit menggambarkan orang kulit hitam dan penduduk asli sebagai penaklukan dan secara ras lebih rendah."
Dia mendukung keputusan itu, sekaligus menambahkan itu adalah "waktu yang tepat untuk menghapus patung bermasalah ini."
Seorang cicit dari mantan presiden, Theodore Roosevelt IV, mengatakan kepada New York Times, "Komposisi patung berkuda tidak mencerminkan warisan Theodore Roosevelt. Sudah waktunya untuk memindahkan patung dan bergerak maju."
Aktivis yang menentang simbol ekspansi kolonial dan diskriminasi rasial ingin patung itu dirobohkan selama bertahun-tahun.
KEYWORD :Amerika Serikat Theodore Roosevelt Donald Trump