Petani melakukan tanam padi. (Foto: BPPSMP)
Jakarta, Jurnas.com - Luas baku Sawah (LBS) yang terbatas tak menghalangi Kota Cilegon menggenjot gerakan percepatan olah dan tanam (GPOT) yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan).
Begitu kata Dedi Septriyansa Penyuluh Pertanian Kecamatan Purwakarta yang juga Koordinator Penyuluh Kota Cilegon pada Senin (22/6).
"Meski luas lahan Cilegon terbatas kami penyuluh Kota Cilegon terus merapatkan barisan berupaya menggerakan petani untuk melakukan percepatan olah dan tanam, mumpung masih ada hujan, mengingat sawah di Cilegon kebanyakan tadah hujan," ujar Dedi.
Saat ini, Kota Cilegon melakukan gerakan olah tanah dan tanam (GPOT) di lahan seluas 300 hektare tersebar di wilayah Kecamatan Cibeber, Kecamatan Jombang, Kecamatan Citangkil dan Kecamatan Ciwandan.
Sedangkan benih untuk 300 hektar di empat kecamatan tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat (Kementan). Selain benih petani memperoleh alat dan mesin pertanian berupa hand traktor dan mesin power thresher, obat obatan, pestisida.
Tingkatkan Produksi Padi Musim Kemarau, Kementan Siap Latih Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian
"Sementara penyediaan benih untuk kecamatan lain mandiri oleh petani," kata Dedi.
Dedi menjelaskan padi varietas Ciherang dan Mekongga yang ditanam dengan sistem tanam jarwo 4:1, 6:1 dan tegel diperkirakan panen pada September mendatang dengan perkiraan provitas mencapai 5,9 ton per hektare.
Berdasarkan data potensi tanam padi sawah provinsi banten target LTT Kota Cilegon pada bulan Juni ini adalah 1,203 hektare. Sejauh ini luas tanam telah mencapai 209 hektare.
Luas tersebut diperoleh dari Kecamatan Cilegon 7 hektare, Kecamatan Citangkil 8 hektare, Kecamatan Jombang 65 hektare dan Kecamatan Cibeber 129 hektare. Potensi tanam di Kota Cilegon 1,503 ha dan posisi standing crops saat ini 188 hektare.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyatakan komitmen Kementan dalam meningkatkan produksi beras dan percepatan tanam yakni melalui GPOT, pemberitan bantuan benih, alat mesin pertanian, Kredit Usaha Rakyat (KUR), asuransi pertanian dan pendampingan yang masif.
Pada tahun 2020, secara nasional pemerintah mentargetkan luas tanam padi 11,66 juta hektare, berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras, sementara sasaran luas tanam padi pada musim kemarau hingga september 2020 ini sebesar 5,6 juta hektare.
Menyoroti peran penyuluh, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan dimasa pandemi dan masa new normal tugas penyuluh tidak mudah.
"Mereka harus terus mendampingi petani dengan turun ke lapangan. Kostratani akan mendorong percepatan masa tanam untuk menjaga ketahanan pangan wilayah, otomatis ini juga akan menjadi antisipasi krisis pangan," katanya.
Peran penyuluh harus optimal dalam memberikan pendampingan dan pengawalan kepada petani. sehingga petani tidak hanya mampu meningkatkan produksi tapi juga mampu meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensinya
KEYWORD :Penyuluh Pertanian Petani Cilegon Olah Tanah Dedi Nursyamsi