Sabtu, 23/11/2024 08:15 WIB

Iran Mulai Berlakukan Daerah Wajib Masker

Kebijakan terbaru itu diumumkan pada Minggu (28/6), menyusul 144 kematian baru di Teheran, jumlah kematian tertinggi selama satu hari dalam rentang waktu tiga bulan terakhir.

Menteri Luar Negeri Iran Mohmmad Javad Zarif mengenakan masker sebagai sarana perlindungan terhadap virus cornona , selama pertemuan kabinet di ibukota Teheran pada 11 Maret 2020. (Foto: Kepresidenan Iran)

Teheran, Jurnas.com - Iran akan menetapkan wajib masker di daerah-daerah tertentu setelah negara tersebut mengalami kenaikan kasus dan kematian akibat Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.

Kebijakan terbaru itu diumumkan pada Minggu (28/6), menyusul 144 kematian baru di Teheran, jumlah kematian tertinggi selama satu hari dalam rentang waktu tiga bulan terakhir.

Dikutip dari AFP, Iran sebelumnya memberlakukan karantina wilayah total guna menghentikan penyebaran pandemi, di samping penggunaan masker dan alat pelindung diri (APD) di sebagian besar wilayah.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran harus hidup berdampingan dengan virus itu untuk "jangka panjang", ketika ia mengumumkan langkah-langkah terbaru untuk memerangi Covid-19.

Mengenakan masker akan "wajib di ruang tertutup di mana ada pertemuan", kata Rouhani dalam pertemuan bersama Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Iran.

Menurut dia, langkah itu akan mulai berlaku pada minggu depan, berlanjut hingga 22 Juli dan akan diperpanjang jika perlu.

Rouhani mengatakan Kementerian Kesehatan Iran telah menyusun daftar jenis-jenis ruang dan pertemuan yang dianggap berisiko tinggi, tetapi dia tidak memerinci lebih jauh.

Dia juga tidak mengatakan hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada mereka yang gagal mematuhi ketentuan tersebut.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, layanan tidak akan diberikan kepada mereka yang tidak memiliki masker di bidang-bidang seperti organisasi pemerintah dan pusat perbelanjaan.

Tetapi penerapan regulasi itu dinilai sulit, karena menurut walikota Teheran, banyak yang tidak mengenakan masker di tempat-tempat seperti jaringan transportasi umum ibukota, yang sebenarnya diwajibkan.

"50 persen penumpang metro mengenakan masker, dan bahkan lebih sedikit lagi di bus," terang Walikota Pirouz Hanachi dikutip dari kantor berita semi-resmi ISNA.

"Kami tidak bisa secara paksa menghadapi orang tanpa topeng," imbuh dia.

KEYWORD :

Iran Kasus Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :