Rabu, 27/11/2024 08:11 WIB

Arab Saudi dan AS Kompak Serukan Embargo Senjata Iran Diperpanjang

Jika embargo senjata itu gagal diperpanjang, maka Teheran akan lebih lanjut mempersenjatai proksi dan menggoyahkan Timur Tengah.

Menteri Negara Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir (kedua dari kanan) dan Perwakilan Khusus AS untuk Iran Brian Hook (kedua dari kiri). (Foto: Twitter)

Riyadh, Jurnas.com - Pejabat Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) mendesak komunitas global untuk memperpanjang embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran.

Kedua pejabat negara tersebut mengatakan bahwa jika embargo senjata itu gagal diperpanjang, maka Teheran akan lebih lanjut mempersenjatai proksi dan menggoyahkan Timur Tengah.

Pembatasan senjata di Iran akan berakhir pada Oktober di bawah ketentuan perjanjian nuklir 2015. Dewan Keamanan PBB akan memutuskan masalah ini. Sejauh ini, egara yang memiliki hak veto memberi sinyal menentang memperpanjang larangan tersebut.

"Meskipun ada embargo, Iran berupaya memberikan senjata kepada kelompok-kelompok teroris, jadi apa yang akan terjadi jika embargo dicabut? Iran akan menjadi lebih ganas dan agresif," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan pada konferensi pers bersama dengan utusan AS untuk Iran, Brian Hook di Riyadh.

Arab Saudi dan Iran terkunci dalam beberapa perang proksi di wilayah tersebut, termasuk di Yaman di mana koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi gerakan Houthi yang berpihak Iran selama lima tahun.

Jubeir mengatakan pengiriman senjata Iran menuju Houthi ditangkap baru-baru ini pada Minggu (28/6). Hook mengatakan pengiriman serupa dicegat pada Februari dan November lalu.

Tempat konferensi menampilkan senjata, termasuk drone dan rudal, yang oleh pihak berwenang Arab Saudi katakan digunakan dalam serangan lintas batas Houthi di kota-kota Saudi.

"Kami mendesak masyarakat internasional untuk memperpanjang embargo penjualan senjata ke Iran dan pada kemampuan Iran untuk menjual senjata ke dunia," kata Jubeir.

Iran membantah mempersenjatai kelompok-kelompok di Timur Tengah, termasuk Houthi, dan menyalahkan ketegangan regional terhadap Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Teluknya.

Hook mengatakan mencabut larangan itu akan hanya memberanikan diri Teheran, mendorong ketidakstabilan yang lebih besar, dan memicu perlombaan senjata regional.

"Ini bukan hasil yang bisa diterima Dewan Keamanan PBB," tambahnya.

Iran telah memperingatkan akan menanggapi jika embargo diperpanjang dan mengatakan keputusan seperti itu akan membahayakan pakta nuklir 2015, di mana Teheran setuju untuk menghentikan program pengayaan uranium yang disengketakan sebagai imbalan bantuan sanksi.

Washington menarik diri dari kesepakatan pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, mendorong Teheran untuk berhenti mematuhi pembatasan utama yang dikenakan pada aktivitas nuklirnya dengan kesepakatan itu.

KEYWORD :

Embargo Senjata Amerika Serikat Iran Brian Hook DK PBB Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :