Kementerian BUMN
Jakarta, Jurnas.com - Menteri BUMN Erick Thohir wujudkan rencananya untuk gabungkan tujuh rumah sakit milik BUMN ke dalam grup Indonesia Healthcare Corporation (IHC) di bawah pimpinan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika), anak usaha PT Pertamina (Persero).
Persetujuan ini ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan perjanjian pengambilalihan saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) antara kedua belah pihak.
Dengan adanya kesepakatan ini maka jumlah rumah sakit yang akan dikelola dalam grup IHC ini akan meningkat dari sebelumnya 14 rumah sakit menjadi total 35 rumah sakit.
Erick Thohir menegaskan, integrasi RS BUMN ini akan meningkatkan fokus bisnis dan kualitas pelayanan kesehatan serta menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.
Secara konsolidasi grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha hingga mencapai Rp4,5 triliun dan total aset mendekati Rp5 triliun.
“Penggabungan ini akan menerapkan standarisasi kualitas dan operasional layanan di jaringan rumah sakit anggota holding seluruh Indonesia, dan hal itu identik dengan peningkatan pelayanan dan sekaligus meningkatkan keahlian para expert, artinya kita mendorong Rumah Sakit milik bangsa Indonesia meraih kepercayaan masyarakat Indonesia untuk memilih berobat di RS negeri sendiri, dibanding ke luar negeri," kata Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (30/6/2020).
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Pertamedika IHC, Fathema Djan Rahmat, mengatakan bahwa dua fase konsolidasi rumah sakit milik BUMN merupakan sinergi untuk membangun fondasi yang kuat dalam holding RS.
"Kami berkomitmen menyelesaikan Fase ketiga dalam waktu dekat ini, sehingga nanti Indonesia Healthcare Corporation akan menjadi rumah sakit jaringan terbesar di Indonesia. Dalam proses konsolidasi ini akan menciptakan peluang besar pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dari Healthcare Industry Sector," pungkasnya.
KEYWORD :
Erick Thohir RS BUMN HIC