Sabtu, 23/11/2024 19:54 WIB

Tanggapi Kritik Presiden, Aktivis 98: Para Menteri Memang Harus Kreatif dan Kerja Cepat

Jika Presiden melihat ada sisi kementerian yang lemah tidak membuktikan kinerja silahkan saja di reshuffle

Hengki Irawan (Aktivis 98, Ketua DPP Hanura)

Jakarta, LiraNews - Aktivis 98 yang juga Ketua DPP Partai Hanura, Hengki Irawan mengingatkan negara tidak boleh tersandera oleh kabinet yang tidak bisa membuktikan kerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Hengki, saat merespon kritik keras Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kekecewaanya atas kinerja para Menteri Kabinet dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

“Tidak boleh ada kementerian yang berhubungan dengan kesehatan, namun tidak punya gagasan terobosan bersama kepala daerah untuk atasi Covid-19. Dan hanya tergantung pada Gugus Tugas,” kata Hengki di Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Hengki juga mengingatkan tidak boleh kementerian sektor perekonomian dan bidang UMKM yang melempem, tanpa gagasan, dan terobosan-terobosan kreatif produktif di tengah Covid-19.

"Jangan biarkan krisis melemahkan Indonesia," sambungnya.

Hengki menilai, kritik keras Presiden Jokowi kepada jajaran kabinetnya memang sangat tepat. Apalagi banyak menteri yang dinilai biasa- biasa saja dalam situasi pandemik Covid-19.

“Dalam situasi krisis diperlukan gagasan dan tindakan serta juga kebijakan negara yang ekstraordinary. Hal itu bisa diusulkan oleh para menteri,” tutur Hengki.

Meski demikian, ia mengatakan, keputusan reshuffle kabinet kepada Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif.

“Soal diperlukan atau tidaknya reshuffle. itu sepenuhnya prerogratif Presiden kepada kabinetnya, Jika Presiden melihat ada sisi kementerian yang lemah tidak membuktikan kinerja silahkan saja di reshuffle,” papar Hengki.

"Jika ada Kementerian yang menunjukan kinerja, tentu ada ya, khususnya menteri yang melakukan terobosan out of the box dan cenderung berani keluar dari status quo atau kemapanan lama, dan memperjuangkan kepentingan negara dan bekerja untuk rakyat, maka harus mendapat apresiasi dan dipertahankan."

"Yang penting Isue resuffle jangan sampai dijadikan azas manfaat pihak-pihak di luar Presiden untuk menjatuhkan menteri tertentu tanpa penilain kinerja secara objektif atau hanya untuk kepentingan oportunistik kelompok (oligarki) semata bukan karena alasan kepentingan rakyat," tuntas Hengki.

KEYWORD :

Kabinet Reshuffle Henki Irawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :