Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian menghadiri konferensi pers di Beijing, Cina, pada 8 April 2020. (Foto: Reuters)
Beijing, Jurnas.com - Tiongkok menepis kritik Amerika Serikat (AS) terhadap latihan militernya di China Selatan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Laut China Selatan. Ia mengatakan manuver-manuver itu berada dalam ruang lingkup kedaulatan negara Asia.
Demikian kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pada konferensi pers harian di ibukota, Beijing, pada Jumat (3/7), setelah Departemen Pertahanan AS menyatakan keprihatinan tentang latihan militer Beijing di China Selatan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Laut China Selatan yang disengketakan.
Sehari sebelumnya, Pentagon mengatakan, melakukan latihan militer atas wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan kontraproduktif dengan upaya meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Zhao mengatakan negara-negara non-regional tertentu melakukan perjalanan jauh melakukan kegiatan militer skala besar di Laut Cina Selatan, menekankan bahwa tindakan mereka adalah akar penyebab ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Ia tidak menyebut nama negara apa pun, tetapi pernyataannya adalah referensi yang jelas ke AS, yang melakukan beberapa operasi angkatan laut dengan mengirimkan kapal perangnya melalui daerah itu setiap tahun.
China memulai latihan lima hari di dekat Kepulauan Xisha pada 1 Juli. Pulau-pulau itu diklaim oleh Vietnam dan China.
Vietnam dan Filipina juga telah menyatakan keprihatinan tentang latihan China.
Vietnam, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei memiliki klaim yang tumpang tindih dengan Cina untuk bagian-bagian laut, yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke rute laut global dan melalui mana sekitar 3,4 triliun dolar perdagangan melewati setiap tahun.
AS secara rutin mengirimkan kapal perang dan pesawat tempur ke China Selatan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Laut China Selatan untuk menyatakan apa yang disebutnya sebagai "hak" untuk "kebebasan navigasi," meningkatkan ketegangan dengan China.
Beijing terus-menerus memperingatkan AS terhadap kegiatan militernya di laut, dengan mengatakan bahwa potensi pertemuan militer yang dekat oleh udara dan angkatan laut kedua negara di kawasan itu dapat dengan mudah memicu kecelakaan.
Latihan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China terkait pandemi virus corona baru yang dikenal dengan sebutan COVID-19. (Press TV)
KEYWORD :Laut China Selatan Latihan Militer Laut Sengketa China Amerika Serikat