Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di sela pertemuan kabinet mingguan di Lembah Jordan, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 15 September 2019. (Foto: AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Tidak ada negara lain dikabarkan selain Amerika Serikat, yang mendukung rencana aneksasi Israel untuk wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berencana untuk "mencaplok" permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Lembah Jordan, berdasarkan apa yang disebut rencana perdamaian Timur Tengah yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada Januari.
Dilansir Middleeast, Sabtu (04/07), rencana menuai kecaman dunia bahkan banyak negara yang mengutuk kebijakan itu karena dianggap akan menimbulkan masalah besar seperti gejolak di timur tengah.
Wilayah Netanyahu berencana untuk mencaplok sekitar 30% dari Tepi Barat.
Rencana pencaplokan Netanyahu, yang ditujukan untuk diluncurkan pada 1 Juli, gagal karena keberatan mitra koalisi dan Menteri Pertahanan Benny Gantz mengenai cara pelaksanaannya, serta karena kurangnya persetujuan pemerintah AS.
Sementara perdana menteri Israel mengatakan para pejabat Israel dan AS terus membahas awal "aneksasi".
Orang-orang yang dekat dengan Netanyahu mengatakan kepada media lokal bahwa rencana itu dapat diimplementasikan akhir bulan ini.
Aneksasi Israel Tepi Barat Amerika Serikat