Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)
Brussels, Jurnas.com - Uni Eropa (UE) bakal batasi akses sejumlah negara yang bukan anggota Uni Eropa pada Juli 2020.
The Associated Press melaporkan, perjalanan yang tidak penting atau wisata dapat dilanjutkan dari Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.
Selain itu, Uni Eropa menyetujui China dapat ditambahkan ke dalam daftar, tetapi dengan syarat negeri itu mengkonfirmasi warga Eropa juga dapat memasuki negara itu.
Tidak segera jelas kapan turis Amerika dan juga dari negara-negara besar lainnya seperti Brasil, Rusia, dan India akan diizinkan kembali untuk masuk Uni Eropa.
Pedoman baru datang beberapa minggu, setelah Uni Eropa merekomendasikan pencabutan pembatasan perbatasan internal pada 15 Juni untuk negara-negara di wilayah Schengen, yang terdiri dari kumpulan 26 negara yang biasanya tidak memiliki kontrol perbatasan di antara mereka.
Eks Winger Dukung Ronaldo Kembali ke MU
Sementara UE menetapkan 15 Juni sebagai tanggal awal untuk mencabut pembatasan, beberapa negara Eropa mulai melonggarkan perbatasan mereka sebelum itu. Italia, yang dulu merupakan pusat wabah di Eropa, menyambut turis Eropa kembali pada 3 Juni, setelah mulai menarik kembali pembatasan kuncian.
Spanyol, di sisi lain, menunggu hingga 21 Juni untuk mencabut pembatasan perbatasan bagi negara-negara Uni Eropa.
Inggris mengharuskan semua pelancong untuk karantina selama 14 hari kecuali mereka yang datang dari Irlandia, Kepulauan Channel, atau Isle of Man atau daerah berisiko rendah lainnya.
Tindakan karantina tetap ada di Inggris, bahkan ketika negeri itu bersiap untuk membuka kembali pub, restoran, dan hotel.
Sementara itu, AS melarang perjalanan pulang dari Eropa bagi warga yang datang di benua biru pada Maret, dengan harapan mengurangi penyebaran Covid-19. AS telah menerapkan karantina wilayah atau lockdown, namun wabah juga belum reda.
KEYWORD :Turis Wisata Uni Eropa