Kepulan api di Kota Gaza selama pemboman Israel. (Foto: AFP)
Yerusalem, Jurnas.com - Pesawa tempur Israel telah melakukan serangan udara baru terhadap Jalur Gaza, lokasi pemboman di sebelah timur kantong yang dikepung.
Militer Israel mengatakan pesawat tempur dan helikopter menyerang posisi Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, di Jalur Gaza pada Minggu (5/7) malam.
Dilansir dari Press TV, seorang juru bicara militer Israel mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa target Hamas yang terkena pesawat tempur termasuk infrastruktur bawah tanah.
Juru bicara itu juga mengklaim bahwa serangan itu merupakan reaksi terhadap tiga roket yang diduga ditembakkan dari kantong yang dikepung di bagian selatan wilayah pendudukan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Serangan baru itu datang ketika Hamas telah meminta kelompok-kelompok Palestina lainnya di Tepi Barat yang diduduki untuk bergandengan tangan dan memulai perjuangan bersenjata melawan pendudukan Israel.
Mahmoud al-Zahar, salah satu pendiri Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan anggota kepemimpinan kelompok di Jalur Gaza, mengatakan semua kelompok Palestina harus mengikuti model yang berhasil diterapkan dalam pembebasan Jalur Gaza, yaitu perjuangan bersenjata, untuk melawan kebijakan ekspansionis Tel Aviv di Tepi Barat.
Berbicara kepada saluran TV Lebanon Al Mayadeen pada hari Kamis, al-Zahar mengatakan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) harus berhenti menerapkan Kesepakatan Oslo dengan rezim Israel, dan mengangkat senjata melawan penjajah.
Sementara itu di Tepi Barat yang diduduki, bentrokan pecah antara pasukan Israel dan Palestina yang memprotes rencana Tel Aviv untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat.
Palestina telah berkumpul di Hebron, juga dikenal sebagai al-Khalil, untuk memprotes rencana Tel Aviv untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki ketika pasukan Israel menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan mereka.
Para demonstran, pada gilirannya, melemparkan batu dan bom molotov ke kendaraan Israel.
Tel Aviv berusaha untuk melampirkan pemukiman yang dibangun di Tepi Barat serta Lembah Yordan dalam keputusan yang telah mengundang kecaman luas dari masyarakat internasional.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut rencana itu sebagai pelanggaran hukum internasional. Beberapa negara Eropa juga menentang proyek yang didukung AS.
KEYWORD :Pesawat Tempur Israel Serangan Udara Gaza