Sabtu, 23/11/2024 08:23 WIB

Roma Tangguhkan Penerbangan dari Bangladesh

Rerentetan kasus virus corona dalam komunitas yang dikhawatirkan pihak berwenang dapat berkembang.

Seorang pria membeli masker di sebuah toko obat setelah wabah virus corona baru dan penutupan kota, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, pada 29 Januari 2020. (Foto: Reuters)

ROMA, Jurnas.com - Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza memerintahkan penangguhan penerbangan ke Roma dari Bangladesh pada Selasa (7/7), setelah serentetan kasus virus corona dalam komunitas yang dikhawatirkan pihak berwenang dapat berkembang.

Pada Senin (6/7), wilayah Lazio di sekitar Roma mengeluarkan dekrit khusus yang menyerukan agar penumpang dari Dhaka diberikan tes virus pada saat kedatangan mereka di bandara Fiumicino Roma.

Pejabat tinggi kesehatan Lazio, Alessio, D`Amato mengatakan, dari 225 penumpang Dhaka yang datang, 21 dinyatakan positif virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir tahun lalu itu.

Presiden Lazio, Nicola Zingaretti dalam dekritnya mengatakan pada Senin (6/7), 32 kasus viru corona telah dilaporkan dalam komunitas Bangladesh. Namun, belum jelas apakah jumlah itu termasuk kasus positif di antara penumpang yang tiba oadaSenin.

"Tujuh belas dari 32 kasus `diimpor` dari luar negeri dan 15 melibatkan orang-orang yang berhubungan dengan kasus-kasus impor itu," katanya, menambahkan bahwa karantina dua minggu untuk penumpang dari Bangladesh tidak cukup membentung penularan virus.

Saat ini, ada 870 kasus virus corona di Lazio, dengan 14.709 di Italia secara keseluruhan, menurut angka resmi terbaru.

Sejak krisis meletus di Italia pada akhir Februari, 34.869 orang meninggal karena virus corona, tetapi tingkat infeksi baru melambat secara signifikan, menyebabkan pemerintah untuk mengembalikan sebagian besar pembatasan kuncian.

Namun, Speranza memperingatkan kemungkinan gelombang kedua di musim gugur, dan telah memperingatkan orang Italia untuk mengenakan topeng dan menghindari keramaian, di antara langkah-langkah lainnya.

"Tujuannya adalah untuk mencegah wabah yang saat ini terlihat di Roma di komunitas Bengali dari berlipat ganda,"  kata direktur kesehatan rumah sakit Spallanzani Roma, Francesco Vaia, kepada AGI.

"Sangat penting untuk mengendalikan bandara, pelabuhan, dan stasiun serta mengendalikan pengawasan kesehatan terhadap warga yang datang dari daerah non-Schengen dan khususnya dari negara-negara di mana virus menyebar," sambungnya.

Awal bulan lalu, penumpang dari Dhaka tiba dengan penerbangan khusus yang dimaksudkan untuk membawa warga negara Bangladesh yang tinggal di Italia kembali ke rumah dan pekerjaan mereka di Eropa setelah penguncian virus corona.

Perbatasan Italia hanya terbuka untuk para penumpang yang datang dari dalam zona Schengen Eropa, serta yang dari 14 negara lain, daftar yang tidak termasuk Bangladesh.

Lazio berusaha menawarkan lebih banyak pengujian untuk komunitas Bangladesh yang jumlahnya sekitar 30.000 di ibukota Italia, tetapi hanya tiga orang yang muncul di klinik khusus yang menawarkan pengujian gratis pada Senin, kata harian Il Messagero.

Sekitar 45.000 orang Bangladesh tinggal di Italia, menurut badan statistik nasional Istat. Migrasi dari Bangladesh ke Italia meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan banyak orang di dalam komunitas itu bekerja secara ilegal dalam pekerjaan bergaji rendah. (Press TV)

KEYWORD :

Virus Corona Roma Kasus Bangladesh Roberto Speranza




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :