Sabtu, 23/11/2024 11:43 WIB

Paus Kutuk Keberadaan "Kamp Neraka" di Libya

Paus Fransiskus mengutuk keberadaan kamp tahanan migran

Paus Fransiskus mengucapkan duka untuk korban Tsunami di Banten. (Foto: Reuters/Max Rossi)

Kota Vatikan, Jurnas.com - Paus Fransiskus mengutuk keberadaan kamp tahanan migran "neraka" di Libya, pada ulang tahun ketujuh perjalanannya ke Lampedusa, di mana banyak dari mereka yang melarikan diri dari negara itu ke Eropa melalui darat.

"Perang memang mengerikan, kita tahu itu, tetapi Anda tidak dapat membayangkan neraka bahwa orang-orang tinggal di sana, di kamp penahanan itu. Dan orang-orang itu datang hanya dengan harapan menyeberangi laut," ujar Paus dalam kegiatan misa di Vatikan pada Rabu (8/7).

Pada Juli 2013, Paus Francis yang baru terpilih memilih pulau kecil Mediterania untuk perjalanan pertamanya di luar Roma, di mana ia mengecam "globalisasi ketidakpedulian" terhadap para migran.

"Saya ingat hari itu, tujuh tahun yang lalu, di paling selatan Eropa, di pulau itu. Sejumlah orang menceritakan kisah mereka dan semua yang telah mereka lalui untuk sampai ke sana," tutur Paus dikutip dari AFP.

"Ada penerjemah yang hadir. Satu orang bercerita tentang hal-hal buruk dalam bahasanya, dan penerjemah sepertinya menerjemahkan dengan baik, tetapi orang ini berbicara begitu lama dan terjemahannya singkat," lanjut dia.

Francis kemudian mengetahui bahwa penerjemah telah memberikannya versi `suling`. "Inilah yang terjadi hari ini dengan Libya, mereka memberi kami `versi suling`," ungkap Paus.

Paus secara teratur mengungkapkan solidaritas dengan para migran yang melintasi Laut Tengah, dan menyatakan berduka bagi mereka yang kehilangan nyawa dalam usahanya.

Dia telah berulang kali mengecam penolakan negara-negara kaya untuk menyambut para pengungsi.

KEYWORD :

Kamp Neraka Paus Fransiskus Pengungsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :