Selasa, 26/11/2024 21:24 WIB

Mati Suri Pariwisata Spanyol akibat Covid-19

Sejak dibuka kembali pada akhir Mei, hanya 16.000 orang telah menginjakkan kaki di situs Warisan Dunia UNESCO itu, jumlah yang biasanya dibukukan dalam seminggu.

Salah satu sudut Kota Cordoba, Spanyol (Foto: AFP)

Sevilla, Jurnas.com - Santos Bar, sebuah bar yang berada di seberang masjid Mezquita, Cordova tampak sepi. Biasanya, bila hari sedang normal bar itu sibuk melayani para wisatawan asing yang sedang berlibur ke Spanyol.

Mezquita, masjid abad ke delapan yang kemudian berubah menjadi gereja katedral, adalah situs yang paling banyak dikunjungi di kota Andalusia di Spanyol selatan.

Tetapi sejak dibuka kembali pada akhir Mei, hanya 16.000 orang telah menginjakkan kaki di situs Warisan Dunia UNESCO itu, jumlah yang biasanya dibukukan dalam seminggu.

"Butuh berbulan-bulan untuk memperbaiki itu," kata juru bicara gereja Jose Juan Jimenez Gueto dikutip dari AFP pada Minggu (12/7). Dia menyebut restoran, hotel, dan toko terdekat tidak begitu beruntung, karena banyak yang tutup.

Di Santos Bar, hanya sang pemilik Jesus Maldonado yang bekerja. Bisnisnya kini "seperempat normal", usai 10 karyawannya menggunakan skema cuti yang didukung oleh negara.

Turunnya pariwisata, sektor yang menyumbang 12 persen dari ekonomi Spanyol, akan terasa seperti pukulan tubuh.

Sementara pantai-pantai di negara itu merupakan daya tarik terbesarnya, kota-kota di pedalaman seperti Cordova juga menarik wisatawan dengan situs budaya mereka.

Dan tempat-tempat seperti Grenada, Toledo, dan Segovia menurut asosiasi hotel nasional Spanyol, mencatatkan penurunan pendapatan lebih dari 50 persen untuk restoran dan bar di pusat kota bersejarah mereka.

Di Andalusia, hunian hotel rata-rata hanya 25 persen, 10 poin persentase lebih rendah daripada di perusahaan di sepanjang pantai, kata Francisco de la Torre, kepala asosiasi hotel di kawasan itu.

Dia khawatir restoran Andalusia pada akhirnya harus menambah sepertiga dari staf mereka.

Di Spanyol, tujuan wisata nomor dua dunia di belakang Perancis, pengeluaran oleh wisatawan asing telah merosot sebesar 62 persen dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.

Di Ronda, kota di puncak gunung yang bertengger di atas ngarai yang terkenal dengan jembatan batunya, Maria Lara Galindo telah bekerja sebagai panduan bagi wisatawan Asia selama dekade terakhir.

"Bagi mereka yang melayani turis Spanyol sekarang ada beberapa kegiatan, tetapi turis Asia tidak ada," kata Maria.

Meski turis Jepang dan Korea Selatan sudah diizinkan mengunjungi Uni Eropa lagi, Galindo menduga tidak akan ada yang datag sebelum sebelum musim panas mendatang, dan berpikir bahwa mereka akan lebih cenderung bepergian secara individu daripada berkelompok.

Galindo adalah satu dari setengah juta pekerja independen di industri pariwisata Spanyol, yang federasi khawatir bahwa hingga 100.000 orang bisa kehilangan pekerjaan mereka.

KEYWORD :

Spanyol Turis Asing Dampak Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :