Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun, untuk memuluskan program `pernikahan massal` institusi pendidikan vokasi dan industri.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud, Wikan Sakarinto menyebut, dengan jumlah anggaran itu dia menargetkan 90 persen vokasi dapat menikah dengan industri.
"Pendidikan vokasi harus `menikah` dengan industri. Hubungannya harus menikah dan punya anak-anak serta cucunya," kata Wikan dalam program `Bincang Edukasi: Ngobrol Asik dengan Cak Lontong tentang Vokasi` melalui konferensi video pada Sabtu (11/7).
Wikan menjelaskan terdapat sembilan paket dalam pernikahan massal, mulai dari penyusunan kurikulum bersama, dosen tamu dari industri, program magang terstruktur, riset bersama, pengenalan program dunia industri, sertifikasi kompetensi, magang dan ikatan dinas bagi mahasiswa, hingga pemberian bantuan peralatan laboratorium kepada kampus.
"Kita maunya lulusan yang kompeten, yang memiliki kombinasi kemampuan teknis dan nonteknis. Bukan sekadara mendapatkan ijazah," tegas Wikan.
Sementara Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr Iwan Pranoto menyebut lulusan vokasi tidak bisa hanya siap untuk bekerja, namun juga siap untuk terus belajar. Pasalnya usia pengetahuan yang ada saat ini sangat singkat.
"Kemungkinan lulusan vokasi tahun ini misalnya, tahun depan ilmunya sudah berubah lagi," tutur Iwan.
Karenanya, Iwan mengimbau lulusan vokasi harus tetap menanamkan prinsip siap belajar agar pengetahuan yang mereka miliki sesuai dengan perkembangan zaman.
KEYWORD :Pernikahan Massal Vokasi Industri Wikan Sakarinto Kemdikbud