Sabtu, 23/11/2024 05:02 WIB

Erdogan: Gereja di Turki Lebih Banyak Dibandingkan Masjdi di Eropa

Pengalihan status Hagia Sophia dari masjid menjadi museum puluhan tahun lalu itu merupakan sebuah kesalahan yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Turki.

Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)

Ankara, Jurnas.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa jumlah gereja dan sinagog di Turki dua kali jumlahnya dibandingkan masjid di negara Eropa mana pun.

Pernyataan itu disampaikan pasca memimpin pertemuan pemerintah di kompleks kepresidenan di Ankara pada Selasa (14/6). Dalam pertemuan itu, Erdogan juga menegaskan akan menjaga Hagia Sophia sebagai warisan sejarah dunia.

Menurut Erdogan, pengalihan status Hagia Sophia dari masjid menjadi museum puluhan tahun lalu itu merupakan sebuah kesalahan yang pernah dilakukan oleh pemerintahan Turki. "Kini saatnya kita mengembalikannya sebagai Masjid." kata Erdogan.

Ia menambahkan, mengembalikan status bangunan bersejarah itu sebagai masjid tidak bertentangan dengan sifatnya sebagai warisan sejarah dunia.

Terkait kritikan Eropa terhadap keputusan ini, Erdogan menjawab dengan mengatakan bahwa tempat ibadah non-Muslim di Turki melebihi empat atau lima kali jumlah masjid di Eropa.

Ia menjelaskan bahwa setiap 460 orang non-muslim memiliki satu rumah ibadah di Turki, dibandingkan dengan satu masjid untuk setiap 2.000 Muslim di Eropa.

Pada hari Jumat (10/7) pekan lalu Pengadilan Administratif Tertinggi Turki membatalkan keputusan Dewan Menteri yang dikeluarkan pada 24 November tahun 1934 tentang pengalihan status Hagia Sophia dari masjid menjadi museum.

Hagia Sophia adalah monumen artistik dan arsitektur yang unik, terletak di distrik Sultanahmet Istanbul, yang digunakan selama 481 tahun sebagai masjid, kemudian berubah menjadi museum pada 1934.

Namun pasca runtuhnya Turki Usmani pada akhir Perang Dunia I, Mustafa Kemal Ataturk, memutuskan pada tahun 1935 untuk mengubah monumen itu menjadi museum. Kemudian, UNESCO mendaftarkan situs tersebut dalam daftar Warisan Dunia.

Pada Minggu, Kepala Urusan Agama Turki, Ali Arbash mengumumkan selama kunjungannya ke Hagia Sophia bahwa salat lima waktu akan diadakan di masjid secara teratur, mulai dari 24 Juli 2020.

 

KEYWORD :

Recep Tayyip Erdogan Gereja di Turki Masjid di Eropa Hagia Sophia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :