Petugas pemakaman menurunkan sebuah peti mati, berisi mayat seorang wanita berusia 52 tahun yang meninggal karena penyakit coronavirus (COVID-19), ke dalam kuburan di pemakaman San Rafael, di Ciudad Juarez, Meksiko 19 Mei 2020. (Foto: Jose Luis Gonzalez/Reuters)
Abu Dhabi, Jurnas.com - Uni Emirat Arab (UEA) mengkonfirmasi tidak ada lagi kematian baru yang disebabkan virus corona yang menyebabkan pandemo COVID-19 dalam 48 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan UEA mengkonfirmasi bahwa kasus baru COVID-19 yang terdeteksi pada Kamis (16/7) berjumlah 281 setelah lebih dari 48.000 tes dilakukan dalam 24 jam terakhir.
Pada hari yang sama, seperti dilansir dari Alrabiya, Kementerian Kesehatan juga mengkonfirmasi bahwa jumlah pasien yang pulih berjumlah 994.
UEA getol melawan pandemi COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Perusahaan perawatan kesehatan yang berbasis di Abu Dhabi memulai uji coba fase 3 pertama di dunia untuk vaksin yang dikembangkan dalam kemitraan dengan kelompok farmasi China.
Uji coba pada manusia yang berlangsung di Abu Dhabi adalah kemitraan antara Sinotarm China National Biotec Group (CNBG), kecerdasan buatan berbasis Abu Dhabi, dan perusahaan cloud computing Group 42 (G42) dan Departemen Kesehatan Abu Dhabi.
UEA, termasuk menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menggunakan transfusi plasma konvalesen untuk mengobati pasien COVID-19, dan bagaimana Pusat Sel Induk Abu Dhabi (ADSCC) mengembangkan sel induk pengobatan bermerek "UAECell19."
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Virus Corona Kasus Uni Emirat Arab Timur Tengah