Sabtu, 23/11/2024 09:05 WIB

Menristek Danai 305 Proposal Prioritas Riset Nasional

Menteri Bambang mengatakan, total dana yang disediakan sebesar Rp243 miliar, yang bersumber dari dana abadi penelitian yang ada di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro akan mendanai 305 proposal terpilih yang masuk dalam prioritas riset nasional (PRN) 2020-2024.

Menteri Bambang mengatakan, total dana yang disediakan sebesar Rp243 miliar, yang bersumber dari dana abadi penelitian yang ada di Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Di PRN 2020-2024, di sana ada 49 output atau produk yang kita targetkan dan kalau kita lihat ada 12 diantaranya barang kali mendesak, karena memang harus bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan masyarakat hari ini maupun sampai lima tahun ke depan," kata Bambang dalam konferensi pers virtual pada Jumat (17/8).

Dari 49 produk target itu, lanjut Bambang, 12 di antaranya yang dinilai mendesak antara lain bahan bakar nabati (green fuel), drone atau Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) kombatan, garam industri, pangan termasuk padi dan jagung, obat modern asli Indonesia (OMAI) dan stem cell, baterai lithium untuk kendaraan listrik, satelit, kapal datar, serta pesawat N219 amfibi.

Khusus bahan bakar nabati atau green fuel, diharapkan bisa menggantikan bahan bakar minyak (BBM) impor yang harganya fluktuatif.

"Hari ini mungkin harganya sangat rendah tetapi kita tidak tahu nantinya pandemi sudah berakhir kondisi ekonomi global sudah kembali normal maka harga minyak bisa melonjak tinggi dan akhirnya menimbulkan tekanan pada neraca perdagangan maupun pada neraca transaksi berjalan kita," ujar Menristek.

Menristek menambahkan, awalnya PRN tahun perdana ini akan dibiayai melalui anggaran yang ada di Kemristek/BRIN. Namun karena da pemotongan anggaran untuk Covid-19, rencana tersebut tidak bisa dilakukan.

"Solusi alternatifnya tentunya berasal dari kelolaan dana abadi penelitian, untuk tahun 2019 dana abadi Rp990 miliar. Kemudian di tahun 2020 ini udah dianggarkan Rp5 triliun," papar dia.

Adapun lembaga yang mengajukan proposal dan akan mendapatkan pendanaan ialah Lembaga Penelitian Non Kementerian (LPNK) 153 proposal, perguruan tinggi negeri 68 proposal, lembaga penelitian 62 proposal, perguruan tinggi swasta delapan proposal, dan industri lima proposal.

KEYWORD :

Prioritas Riset Nasional Kemristek/BRIN Bambang Brodjonegoro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :