Sabtu, 23/11/2024 07:11 WIB

Raja Salman Buka Pertemuan Kabinet Secara Virtual

Raja Salman membuka sesi dengan berterima kasih dan memuji Tuhan atas kesehatan dan kesejahteraannya, setelah menjalani perawatan di rumah sakit di ibukota Riyadh, karena menderita radang kandung empedu.

Raja Salman dari kala memimpin Kabinet Saudi Selasa, 15 Mei 2018. (Foto: SPA)

Riyadh, Jurnas.com - Kabinet Arab Saudi membuka sesi virtual yang dipimpin Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dari kantor pusatnya di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Faisal (KFSHRC) di Riyadh, Selasa (21/7).

Raja Salman membuka sesi dengan berterima kasih dan memuji Tuhan atas kesehatan dan kesejahteraannya, setelah menjalani perawatan di rumah sakit di ibukota Riyadh, karena menderita radang kandung empedu.

Raja, yang telah memerintah negara eksportir minyak terbesar di dunia ini juga menyatakan apresiasinya kepada semua orang yang peduli padanya dan memeriksa kesehatannya.

Pada sesi ini, kabinet mengatakan bahwa persiapan dan pengaturan lembaga pemerintah yang terlibat dalam kegiatan haji diberlakukan untuk menerapkan rencana keamanan, pencegahan, organisasi dan layanan, sesuai dengan sistem kerja terintegrasi tingkat tinggi.

"Sistem ini bertujuan untuk lebih memudahkan kunjungan para peziarah, untuk melakukan ritual mereka di lingkungan yang aman dan sehat, dengan tingkat layanan dan fasilitas terbaik, dan standar tertinggi untuk menjaga keselamatan mereka terhadap dampak pandemi," ujar Menteri Informasi Arab Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qasabi.

Kabinet juga membahas Sesi Ketiga baru-baru ini dari Dewan Koordinasi Saudi-Irak di Riyadh, untuk mempromosikan peluang kerja sama regional dan internasional di semua bidang, mengembangkan kemitraan strategis, membuka cakrawala baru bidang ekonomi dan pembangunan, dan melindungi kepentingan bersama, yang merupakan perpanjangan upaya untuk memperkuat hubungan antara Kerajaan dan Irak.

Al-Qasabi mengindikasikan bahwa Kabinet menyebutkan, bekerja sama dengan enam negara di Pusat Penargetan Pendanaan Teroris, klasifikasi enam nama yang menyediakan fasilitas dan dukungan keuangan untuk Daesh, dengan harapan mengganggu pendanaan organisasi-organisasi teroris dan melemahkan kemampuan mereka untuk sembunyikan aktivitas mereka.

Kabinet juga menyentuh keputusan Dewan Keamanan PBB mengenai kapal tanker minyak (Saffer) yang berlabuh di pelabuhan Ras Issa di Yaman beberapa tahun lalu, dengan peningkatan risiko dekomposisi atau ledakannya, dan terjadinya bencana lingkungan, ekonomi dan kemanusiaan untuk Yaman dan negara-negara tetangganya.

KEYWORD :

Kabinet Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud Radang Kandung Empedu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :