Sabtu, 23/11/2024 14:50 WIB

NU dan Muhammadiyah Mundur dari POP Kemendikbud, Gus AMI Protes Nadiem

Mendikbud perlu belajar sejarah pengabdian NU dan Muhammadiyah kepada pendidikan

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar melayangkan protes kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim terkait seleksi Program Organisasi Penggerak (POP).

"Saya protes!" tegas Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) dalam akun twitternya, Kamis (23/7/2020).

Gus AMI menilai program POP ini tak akan berarti apa-apa jika organisasi besar sekelas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tidak ikut didalamnya.

Karena itu, Gus AMI yang juga Wakil Ketua DPR menilai Nadiem Makarim perlu mempelajari sejarah bangsa, khususnya terkait peran NU dan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan.

"Saya juga minta Mendikbud untuk belajar sejarah pengabdian NU dan Muhammadiyah kepada pendidikan," ungkapnya.

Seleksi POP Kemendikbud memang menuai kontroversi. Ada dua yayasan yang terafiliasi ke perusahaan-perusahaan besar lolos seleksi, bahkan banyak entitas baru di dunia pendidikan juga lolos.

Akibatnya, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah dan Lembaga Pendidikan Ma`arif PBNU menyatakan mundur.

Dikdasmen PP Muhammadiyah sendiri telah menyampaikan alasan-alasan mereka mengundurlan diri dari program POP.

1. Muhammadiyah memiliki 30.000 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia. Persyarikatan Muhammadiyah sudah banyak membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan sejak sebelum Indonesia merdeka.

Sehingga, tidak sepatutnya diperbandingkan dengan organisasi masyarakat yang sebagian besar baru muncul beberapa tahun terakhir dan terpilih dalam Program Organisasi Penggerak Kemdikbud RI sesuai surat Dirjen GTK tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomer 2314/B.B2/GT/2020..

2.  Kriteria pemilihan organisasi masyarakat yang ditetapkan lolos evaluasi proposal sangat tidak jelas, karena tidak membedakan antara lembaga CSR yang sepatutnya membantu dana pendidikan dengan organisasi masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

3. Muhammadiyah akan tetap berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkatkan pendidikan dengan berbagai pelatihan, kompetensi kepala sekolah dan guru melalui program-program yang dilaksanakan Muhammadiyah sekalipun tanpa keikutsertaan kami dalam Program Organisasi Penggerak ini.

KEYWORD :

Program Organisasi Penggerak Nadiem Makarim Abdul Muhaimin Iskandar Muhammadiyah PBNU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :