Dirjen Dikti Kemdikbud Nizam dan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menandatangani perjanjian kerja sama dengan Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken.
Penandatanganan ini berlangsung secara tatap muka di Gedung D Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada Jumat (24/7) kemarin, yang diikuti oleh para pimpinan perguruan tinggi melalui platform konferensi video.
"Kami mengapresiasi upaya kerja sama antara Ditjen Dikti dengan Huawei Indonesia untuk mengembangkan transformasi digital perguruan tinggi dan meningkatkan daya saing global," kata Nizam dalam kegiatan tersebut.
Nizam mengatakan, proses pembelajaran pendidikan tinggi yang selama ini dilakukan secara konvensional dalam kelas akan diadaptasi ke arah digitalisasi. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 dalam jangka pendek, dan transformasi perguruan tinggi dalam jangka panjang.
Nizam menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan banyak talenta digital di masa depan. Kebutuhan ini guna menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang menguasai bidang Information of Technology (IoT), Big Data, Cloud Computing, dan Artificial Intellingence.
Menurut Nizam, kerja sama dengan Huawei Indonesia merupakan salah satu upaya meningkatkan SDM bidang teknologi informasi yang berdaya saing dan mampu menjawab kebutuhan industri.
Ruang lingkup kerja sama Ditjen Dikti dengan Huawei Indonesia antara lain terkait penerapan platform e-Learning, pelatihan TIK, kompetisi TIK, program magang mahasiswa, dan pengembangan ekosistem cloud dan Artificial Intelligence melalui penelitian bersama dengan Huawei. Kerja sama ini berlangsung selama dua tahun.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani berharap perjanjian kerja sama ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh kedua belah pihak.
Tahun ini 200 perguruan tinggi ditargetkan dapat mengimplementasikan platform E-Learning dari Huawei. Tahun depan, baru diterapkan LMS gratis Teachee selama satu tahun.
"Selama 20 tahun hadir di Indonesia, Huawei telah berkontribusi melalui teknologi dan solusi TIK guna mendukung pembangunan di semua sektor, termasuk pendidikan," terang Vice President of Public Affairs and Communications Huawei Indonesia Qijian Ken.
"MoU ini sejalan dengan kampanye global Huawei #TECH4ALL yang bertujuan mendukung keberlangsungan proses pendidikan termasuk di saat pandemi serta untuk meningkatkan inklusi teknologi digital. Huawei juga terus berupaya menjaga keberlangsungan pendidikan di tengah dinamika situasi global melalui pendayagunaan teknologi," tandas dia.
KEYWORD :Kemdikbud Huawei Talenta Digital Nizam