Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Jumat, 15 Mei 2020.
Jakarta, Jurnas.com - Selama Juli 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,10 persen month to month (mtm) dan inflasi tahunannya sebesar 1,54 persen year on year (yoy).
Adapun, inflasi tahun kalender per Juli 2020 sebesar 0,98 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan deflasi ini masih jauh di bawah inflasi Juli 2019 sebesar 0,31 persen.
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
"Bawang merah 0,11 persen dan penurunan harga ayam ras 0,04 persen. Ketiga, bawang putih memberikan andil deflasi 0,03 persen," ungkap Suhariyanto.
Adapun, perkembangan tahunannya, inflasi IHK di Indonesia terus menurun dari awal tahun hingga Juli 2020.
Dari 90 kota IHK, sebanyak 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi
Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dan terendah di Padang Sidempuan Gunungsitoli, Bogor dan Bekasi sebesar 0,01 persen.
Kukuhkan Pengangkatan Capres, Biden Puji Harris sebagai Harapan Terbaik Lestarikan Demokrasi AS
Adapun, inflasi tertinggi dicetak oleh Timika sebesar 1,45 persen, disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara. Inflasi terendah terjadi di Jember sebesar 0,01 persen
Dari kelompok pengeluaran, makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi 0,73 persen dengan andil 0,19 persen. Selain itu kelompok transportasi mengalami deflasi 0,17 persen dengan andil 0,02 persen.
KEYWORD :BPS Inflasi Suhariyanto Deflasi Juli 2020