Sabtu, 23/11/2024 09:36 WIB

Ngeri, Satu Orang Meninggal Akibat Covid-19 Setiap Tujuh Menit di Iran

215 kematian dalam 24 jam terakhir membawa jumlah kematian gabungan ke 17.405 di Iran

Seorang pekerja kesehatan di laboratorium untuk diagnostik coronavirus di kota Isfahan, Iran tengah. (Foto: Aria Jafari/ISNA)

Jakarta, Jurnas.com - Satu orang meninggal akibat Covid-19 dikabarkan setiap tujuh menit di Iran. Hal itu terungkap ketika Departemen Kesehatan melaporkan 215 kematian baru dari penyakit ini, karena kurangnya peratuaran jarak sosial yang diterapka .

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari mengatakan bahwa 215 kematian dalam 24 jam terakhir membawa jumlah kematian gabungan ke 17.405 di Iran, dan jumlah kasus yang dikonfirmasi naik 2.598 menjadi 312.035.

Televisi pemerintah menayangkan beberapa orang Iran di jalan Teheran yang sibuk tanpa mengenakan masker wajah atau menjaga jarak.

Beberapa ahli meragukan keakuratan jumlah korban virus korona resmi Iran. Sebuah laporan oleh pusat penelitian parlemen Iran pada bulan April menunjukkan bahwa jumlah virus corona mungkin hampir dua kali lipat dari yang diumumkan oleh kementerian kesehatan.

Laporan itu mengatakan bahwa angka resmi covid-19 Iran hanya didasarkan pada jumlah kematian di rumah sakit dan mereka yang sudah dites positif untuk virus corona.

Penyiar Inggris BBC melaporkan pada hari Senin bahwa, berdasarkan data dari sumber anonim, jumlah kematian di Iran mungkin tiga kali lebih tinggi dari yang dilaporkan secara resmi. Otoritas kesehatan Iran membantah laporan itu dan mengatakan tidak ada yang ditutup-tutupi.

Dengan kematian Covid-19 melonjak sejak pembatasan mereda pada pertengahan April, pemerintah Iran mengatakan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19 akan diberlakukan kembali jika peraturan kesehatan tidak dipatuhi. Sejak bulan lalu, mengenakan masker di tempat-tempat umum dan ruang tertutup sudah wajib.

Satuan Tugas Tempur Coronavirus Nasional Iran diperkirakan akan mengumumkan pada hari Senin nanti apakah ujian masuk universitas nasional, dengan lebih dari 1 juta peserta, akan berlangsung pada bulan Agustus. Banyak orang Iran meminta media sosial agar ujian ditunda.

KEYWORD :

Juru Bicara Pemerintah Iran Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :