Sabtu, 23/11/2024 21:46 WIB

Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Tinggi, Pigai: Ini Pelanggaran HAM

Kalau tidak sanggup urus negara sebaiknya Joko Widodo dan kabinetnya mundur.

Natalius Pigai

Jakarta, Jurnas.com - Kematian karena Covid-19 di Indonesia lebih tinggi 0,8% dari Kematian Global.

Aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku telah mengikuti gerak-gerik Pemerintah Joko Widodo hari demi hari dalam menangani pandemi Covid-19.

Kata Pigai, sejak Mei setelah Hari Raya Idul Fitri pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Para Menteri masa bodoh, alias tidak mau dengar tv, tidak mau baca koran, tidak mau degar rakyat alias pembiaran.

"Hal itu terlihat dari Kepala Daerah berjalan sendiri-sendiri. Serapan Dana Covid-19 hanya 13%, sebagaimana Jokowi pura-pura ngamuk dan ancam resuffle Kabinet," jelas Pigai.

Ia melanjutkan, kematian yang terjadi akibat pembiaran adalah salah satu unsur utama Pelanggaran Hak Asasi Manusia yaitu Human Rights Abused by omission.

Karena itu, jelasnya, Rakyat sebagai pemegang hak (rights holder) berhak menuntut Kompensasi Kepala Presiden Joko Widodo dan Kabinetnya. Hal ini penting agar Pemerintah memiliki tanggungjawab terhadap tugas yang diemban.

"Dan kalau tidak sanggup urus negara sebaiknya Jokowi dan Kabinetnya Mundur," tuntas Natalius Pigai, Kritikus.

KEYWORD :

Natalius Pigai Joko Widodo Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :