Kim Jong Un menghadiri pertemuan keempat Dewan Kebijakan Eksekutif Komite Sentral Ketujuh Partai Buruh Korea di Pyongyang pada 5 Agustus 2020. (KCNA via Reuters)
Seoul, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un memerintahkan para pejabat untuk menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi ratusan keluarga yang kehilangan rumah mereka karena banjir.
Media pemerintah KCNA, Jumat (7/8) melaporkan, Kim Jong un menyerukan perintah tersebut ketika melakukan kunjungan ke sebuah kabupaten di Provinsi Hwanghae Utara yang berbatasan dengan Korea Selatan (Korsel).
"Merupakan prioritas penting segera memasok bahan-bahan tidur, komoditas sehari-hari, obat-obatan dan kebutuhan lainnya kepada orang-orang yang terkena dampak banjir untuk menstabilkan kehidupan mereka," kata Kim Jong un.
Hujan lebat yang turun selama hari-hari telah membanjiri lebih dari 730 rumah dan sawah di Taechong-ri, Unpha County, barat laut ibu kota Pyongyang. Banjir juga menyebabkan 179 rumah hancur.
Rekaman televisi pemerintah menunjukkan Kim Jong un mengunjungi daerah pedesaan di mana sungai yang banjir menghancurkan tanah pertanian dan atap beberapa rumah runtuh.
Kim jong un juga akan memobilisasi tentara untuk rehabilitasi, khususnya pekerjaan di rumah dan jalan, dan meminta arsitek untuk membangun 800 rumah di desa pertanian yang terkena dampak parah di Unpha County.
Hujan selama musim panen di area penanaman padi meningkatkan kekhawatiran tentang ketahanan pangan Korea Utara.
Surat kabar partai yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun, mengutip sebuah penelitian yang mengatakan beras dan jagung akan rusak jika tanaman terendam air hanya selama dua atau tiga hari.
"Nasib pertanian tahun ini bergantung pada bagaimana melindungi lahan pertanian dan tanaman dari banjir," kata surat kabar itu.
Korea Selatan pada Kamis (6/9) menyumbangkan USD10 juta atau sekitar Rp146 miliar kepada Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk upayanya membantu anak-anak dan perempuan Korea Utara.
Beberapa bagian Korea Selatan telah mengalami hujan lebih dari 40 hari berturut-turut, musim hujan terpanjang sejak 2013, dan lebih banyak lagi diperkirakan terjadi di seluruh semenanjung.
Presiden Moon, Jae-in pada Jumat (7/8) menetapkan tujuh kota dan kabupaten yang paling terkena dampak sebagai zona bencana khusus, yang memungkinkan daerah tersebut mendapatkan lebih banyak bantuan pemerintah. (Arab News)
KEYWORD :Korea Utara Kim Jong un Bencan Alam Banjir