Sabtu, 23/11/2024 11:03 WIB

Dedi Nursyamsi: Potensi Lokal Bisa Angkat Ekonomi Petani

Labu madu memiliki banyak manfaat di antaranya melancarkan pencernaan dan makanan pendamping untuk diet karena di dalamnya memiliki kandungan serat yang cukup tinggi.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi tersenyum saat memegang labu madu. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melalui program utama Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Konstratani) gencar dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Awal Agustus lalu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi turun langsung meninjau langsung kesiapan BPP di Pandenglang, di antaranya BPP Mandalawangi dan BPP Cipeucang. Pada kesempatan tersebut tak lupa Kabadan motivasi para penyuluh pertanian untuk turut serta mendukung dan mensukseskan program-program Kementan.

Didampingi Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Yusral Tahir dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Arshanti, Dedi Nursyamsi menegaskan untuk mengawal proses transformasi BPP Mandalawangi menjadi Model BPP Kostratani, BPPSDMP bersama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) dan Badan Karantina Pertanian (Barantan) all out melakukan pengawalan dan pendampingan agar Model BPP Kostratani ini menjadi benchmark bagi BPP lain yang akan bertransformasi menjadi BPP Kostratani.

Hal ini untuk memperkuat komitmen Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang akan terus meningkatkan peran Kostratani untuk mengimplementasikan program-program Kementerian Pertanian karena kegiatannya langsung bersinggungan dengan petani di lapangan. Di Kostratani ini juga petani bisa mendapatkan informasi atau mendapatkan penyuluhan agar hasil pertaniannya lebih maksimal.

Di sela mengunjungi BPP Cipeucang Dedi Nursyamsi menyempatkan diri memanen waluh (labu madu) yang ditanam di pekarangan sekitar lokasi BPP.  Saat memanen Ia berpesan agar terus mengembangkan potensi lokal yang ada sehingga bisa mengangkat ekonomi petani.

Yoyoh Rachmatunnisa Koordinator BPP Cipeucang menuturkan labu madu adalah salah satu potensi lokal yg ada di kecamatan Cipeucang. Labu madu atau dikenal juga dengan sebutan Butternut squash (Cucurbita moschata) atau sebenarnya adalah jenis labu yang menyimpan cukup banyak manfaat.

Dilansir dari berbagai sumber labu madu yang memiliki bentuk menyerupai bohlam ini teksturnya lembut dan memiliki rasa yang manis. Labu madu memiliki banyak manfaat di antaranya melancarkan pencernaan dan makanan pendamping untuk diet karena di dalamnya memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Selain itu juga baik untuk mata dengan kandungan vitamin A nya. T

Tidak hanya itu kandungan antioksidan dalam labu madu bisa menangkal radikal bebas yang membuat daya tahan tubuh menurun. Labu madu juga kaya kandungan vitamin C untuk menangkal radikal bebas serta mengobati gejala anemia dengan kandungan zat besinya.

Selain di tanam di lahan demplot BPP Cipeucang, sekarang sedang di kembangkan (ditanam) di kelompok tani. "Ada sekitar 3000 batang yang sedang dikembangkan di kelompok tani dengan potensi per batang 4 - 6 kg," ungkapnya.

Menurut Yoyoh permintaan pasar labu madu cukup bagus. Hanya saja produksi belum dapat memenuhi kebutuhan pasar, karena masih jarang yang tanam. Petani menjual hasil panen ke pasar modern, supermarket, di Tangerang dan Cianjur.

Sementara untuk pasar lokal dijual langsung ke monsumen. Harga jual di tingkat petani rata rata 13 - 15 ribu rupiah perkilo tergantung pasar dan harga eceran tingkat konsumen 20 - 40 ribu per kg.

Yoyoh mengungkapkan labu madu bisa dipanen apabila tanaman sudah memasuki umur sekitar 85-90 hari. Ciri-ciri buah labu madu yang sudah siap panen biasanya memiliki tangkai buah bagian pangkal yang telah berubah warna dari hijau menjadi kecokelatan. Warna buahnya pun sudah mulai berwarna coklat mengkilap.

Kriteria lain juga dapat dicek dengan cara memukul buahnya. Labu madu yang sudah matang biasanya buahnya akan berbunyi berdenting saat dipukul, jelasnya.

KEYWORD :

Dedi Nursyamsi Penyuluh Pertanian Labu Madu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :