Petani melakukan olah tanam menggunan mesin traktor. (Foto: Ist)
Jawa Tengah, Jurnas.com - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kebonsari yang berada di Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memperlihatkan dukungan untuk program Komando Startegis Pembangunan Pertanian (Kostratani).
Dukungan itu di antaranya melalui pengawalan terhadap petani dan juga percepatan tanam pada lahan sawah seluas 622 hektare.
Berlimpahnya sumber mata air di Kecamatan Kebonarum, antara lain di Umbul Tirto Mulyono dan Umbul Tirto Mulyani di Desa Pluneng, Umbul Brintik di Desa Malangjiwan, Umbul Brondong di Desa Ngrundul, membuat petani terus melakukan tanam padi setelah panen usai.
Pola tanam yang dilakukan oleh petani di Kecamatan Kebonarum adalah padi-padi-padi. Seperti yang tengah dilakukan oleh Kelompok Tani (Poktan) Ngudi Makmur di Desa Ngrundul. Setiap bulannya mengalami peningkatan luas tambah tanam padi dan luas panen padi. Provitas padi rata-rata mencapai 78,40 ku/ha.
Ketua Poktan Ngudi Makmur, Parno Martono mengaku sangat bersyukur karena di desanya bisa memanfaatkan sumber air sebagai kearifan lokal untuk mengairi sawahnya. Bersama anggota kelompok tani lainnya, Parno giat melakukan olah, tanam dan panen dengan didampingi oleh penyuluh diwilayahnya.
Tingkatkan Produksi Padi Musim Kemarau, Kementan Siap Latih Widyaiswara, Dosen, Guru dan Penyuluh Pertanian
"Adanya sumber air ini sangat membantu kami dalam berusahatani. Sehingga percepatan tanam bisa segera kami lakukan dengan dibantu oleh mekanisasi pertanian," tukas Parno.
Penyuluh pertanian di BPP Kebonarum, Lili Friscahawati menambahkan, selain sumber air yang berlimpah, percepatan tanam dan peningkatan produktivitas di Kecamatan Kebonarum didukung oleh pemanfaatan rice transplanter secara optimal.
"Hal ini sangat efektif untuk mempercepat masa tanam dan menghindari kerumunan banyak orang terutama dimasa pandemi virus corona (COVID-19) seperti ini," ujar Lili
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah pandemi COVID-19, petani dan penyuluh harus tetap bersinergi menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
"Walau masih pandemi COVID-19 don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur," kata Syahrul.
Dukungan juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
"Salah satu program utama Kementan adalah Kostratani dimana BPP menjadi sarana untuk menghubungkan petani, penyuluh dan seluruh insan pertanian dapat terhubung secara digital," jelasnya.
Untuk itu, Dedi mengajak seluruh elemen untuk tetap optimis dan semangat untuk membangun Kostratani.
KEYWORD :BPP Kebonarum Kostratani Dedi Nursyamsi Syahrul Yasin Limpo