Sabtu, 23/11/2024 09:43 WIB

Arab Saudi: Lebanon Sangat Membutuhkan Reformasi

Lembaga negara yang kuat yang bekerja untuk kepentingan rakyat Lebanon sangat penting bagi reformasi yang diperlukan untuk menjamin masa depan politik dan ekonomi Lebanon.

Kepala KSrelief, Abdullah Al-Rabeeah dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan selama konferensi donor. (Foto: KSrelief)

Riyadh, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menyerukan penyelidikan yang transparan dan independen terhadap ledakan mengerikan di Lebanon, Beirut.

Pangeran Faisal mengatakan pada konferensi donor darurat pada Minggu (9/8) bahwa Arab Saudi mendukung Lebanon.

Pangeran Faisal mengatakan lembaga negara yang kuat yang bekerja untuk kepentingan rakyat Lebanon sangat penting bagi reformasi yang diperlukan untuk menjamin masa depan politik dan ekonomi Lebanon.

"Hegemoni destruktif yang terus berlanjut dari organisasi teroris Hizbullah membuat kami semua khawatir, dan kami semua tahu sejarah organisasi ini dalam menggunakan bahan peledak dan menyimpannya di antara warga sipil di beberapa negara Arab dan Eropa serta di Amerika utara dan selatan," ujarnya.

"Lebanon sangat membutuhkan reformasi politik dan ekonomi yang komprehensif dan mendesak untuk memastikan bahwa bencana mengerikan ini tidak akan terjadi lagi," tembahnya.

Pangeran Faisal juga menyampaikan bahwa empat pesawat yang membawa bantuan Arab Saudi telah tiba di Beirut.

Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) telah menyediakan 290 ton peralatan medis, persediaan makanan dan bahan-bahan perumahan.

Pada Minggu (9/8) Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjadi tuan rumah konferensi virtual bantuan untuk Lebanon. Konferensi virtual yang didukung PBB ini bertujuan untuk mengumpulkan bantuan untuk Lebanon setelah ledakan pelabuhan Beirut.

KEYWORD :

Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Lebanon Emmanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :