Vaksin virus corona Italia memiliki antibodi yang dihasilkan pada tikus yang bekerja pada sel manusia, menurut tes yang dilakukan di Rumah Sakit Spallanzani, penyakit menular Roma. (File foto: Reuters)
Beijing, Jurnas.com - Kandidat vaksin virus corona (COVID-19) yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) tampaknya aman dan memicu respons imun berbasis antibodi dalam uji coba tahap awal dan menengah.
Kandidat tersebut telah memasuki uji coba tahap akhir, salah satu dari segelintir kandidat yang diuji pada beberapa ribu orang untuk melihat apakah vaksin tersebut cukup efektif untuk memenangkan persetujuan regulasi.
Sinopharm sedang menguji vaksin potensial di Uni Emirat Arab dalam uji coba Tahap III yang diperkirakan akan merekrut 15.000 orang, karena saat ini China memiliki sedikit kasus baru untuk dijadikan lokasi uji coba.
Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan milik negara China itu juga akan memasok kandidatvaksin tersebut ke Pakistan sebagai bagian dari perjanjian uji coba.
Suntikan itu tidak menimbulkan efek samping yang serius, menurut sebuah makalah yang diterbitkan pada Kamis (13/8) di Journal of American Medical Association (JAMA) oleh para ilmuwan yang merupakan bagian dari Sinopharm dan otoritas pengendalian penyakit dan lembaga penelitian yang berbasis di China.
Bahrain Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 China
Kesimpulan itu didasarkan pada data dari 320 orang dewasa yang sehat dalam percobaan Tahap I dan II.
Para peneliti yang mengembangkan vaksin tersebut engatakan, kandidat memicu respons antibodi yang kuat pada orang yang diinokulasi, tetapi tetap tidak diketahui apakah itu cukup untuk mencegah infeksi COVID-19.
Ketua Sinopharm mengatakan kepada media pemerintah bulan lalu bahwa vaksin potensial dapat siap pada akhir tahun ini dengan pengujian Tahap 3 diharapkan akan selesai dalam waktu sekitar tiga bulan.
Virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 750.000 orang di seluruh dunia, mendorong perlombaan untuk mengembangkan vaksin. Lebih dari 150 calon vaksin sedang dikembangkan dan diuji di seluruh dunia.
Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin setelah kurang dari dua bulan pengujian pada manusia, dan perusahaan China CanSino Bilogics telah diizinkan untuk digunakan di militer.
China memimpin pengembangan setidaknya delapan kandidat vaksin dalam berbagai tahap uji klinis. (Reuters)
KEYWORD :China National Pharmaceutical Group Vaksin COVID-19 China