Analis menafsirkan tes senjata terbaru sebagai upaya untuk menekan Washington (Foto: Reuters)
Teheran, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Amerika Serikat (AS) "tidak pernah begitu terisolasi" dalam 75 tahun sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Itu disampaiakn setelah Dewan Keamanan PBB dengan keras menolak resolusi yang diajukan AS untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran.
Dalam pemungutan suara DK PBB yang beranggotakan 15 orang pada Sabtu (15/8), AS hanya menerima dukungan dari Republik Dominika, yang memerlukan minimal sembilan suara "ya" untuk mengadopsi resolusi tersebut.
Rusia dan China memberikan suara menentang resolusi tersebut dan 11 anggota dewan yang tersisa, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris, abstain.
"Dalam 75 tahun sejarah Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika tidak pernah begitu terisolasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi di akun Twitternya.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
"Terlepas dari semua perjalanan, tekanan dan pengawasan, AS hanya bisa memobilisasi negara kecil (untuk memilih) bersama mereka," ungkapnya.
Ia juga mencatat bahwa diplomasi aktif Iran dan kekuatan hukum dari kesepakatan nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), mengalahkan AS di Dewan Keamanan.
Dalam posting lain di akun Twitternya, Mousavi menyarankan pemerintah AS untuk belajar dari kegagalan totalnya dan berhenti mempermalukan dirinya sendiri di PBB.
"Komunitas internasinal, sekali lagi & dengan suara yang jelas, menolak upaya sembrono & sia-sia AS untuk merusak kredibilitas #UNSC. #Rezim_Amerika harus memperhatikan dari kegagalan totalnya & berhenti mempermalukan dirinya sendiri di PBB, jika tidak maka akan terisolasi, bahkan lebih dari sekarang," kicaunya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah mengedarkan resolusinya untuk tetap menempatkan embargo senjata PBB di Republik Islam, yang akan berakhir pada 18 Oktober di bawah Resolusi DK PBB 2231 yang mengabadikan JCPOA.
Washington mengancam bahwa jika resolusi gagal, itu akan mencoba memicu apa yang disebut snapback sanksi PBB, yang telah diberlakukan terhadap Iran sebelum penandatanganan kesepakatan nuklir.
Sementara AS kehilangan haknya untuk meminta ketentuan pada 2018, ketika menarik diri dari JCPOA.
KEYWORD :Amerika Serikat Embargo Senjata DK PBB Iran