Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Wikan Sakarinto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Wikan Sakarinto, mengajak seluruh sekolah menengah kejuruan (SMK) dan politeknik untuk membeli produk inovasi karya anak bangsa.
Pasalnya, dia menemukan banyak produk inovasi karya sekolah dan lembaga vokasi dengan technical readiness level (TRL) yang sudah mencapai skala 8, namun sepi pembeli.
"Jangan terus kemudian ada produk China lebih murah terus beli. Tolong kita pikirkan bagaimana nanti program tahun depan itu bisa mendorong seluruh SMK dan politeknik, dan vokasi se-Indonesia mau membeli produk dalam negeri," kata Wikan dalam webinar `Pesta Pernikahan Vokasi & Industri` pada Selasa (18/8).
Wikan menyontohkan, SMK Mikael Surakarta sudah berhasil menciptakan mesin CNC Milling 4,5 axis dengan TRL 9. Meski dimikian CNC Milling ini tetap harus dikembangkan, antara lain perbaikan kualitas presisi.
"Bahkan vokasi UGM sudah bikin CNC mini yang belum ada namanya, mungkin karena masih TRL 8. Nah itu kan riset sudah TRL 9, (berarti) siap nanti dihilirkan," ucap Wikan.
"Saya ulangi lagi, setiap kita memulai sesuatu harus sampai tuntas. Jangan sampai hanya ingin bikin saja. Bikin mesin CNC aku seneng kok, payu ora payu ora urusan (laku gak laku, gak urusin)," sambung dia.
Untuk hilirisasi ini, lanjut Wikan, tidak akan bisa terwujud tanpa ada link and match pernikahan massal antara vokasi dan industri.
Dengan pernikahan massal, maka vokasi dan industri paling tidak akan duduk satu meja untuk menyusun kurikulum bersama yang disepakati, program magang, hingga merancang riset bersama.
"Sehingga nanti ketika sudah jadi alat atau peralatan ini, paying customer sudah nunggu cuma tinggal ambil," tandas Wikan.
KEYWORD :Dirjen Vokasi Wikan Sakarinto Kemdikbud Pernikahan Massal