Seorang wanita memegang bendera Lebanon di Beirut, Lebanon, 6 Juni 2020 [Hussam Chbaro / Anadolu Agency]
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian dalam negeri Lebanon memerintahkan bisnis di seluruh negeri untuk ditutup selama dua minggu dan memberlakukan jam malam mulai Jumat setelah meningkatnya infeksi virus covid-19.
Keputusan itu memungkinkan untuk membersihkan puing-puing, melakukan perbaikan, dan memberikan bantuan di lingkungan yang dihancurkan oleh ledakan 4 Agustus di Beirut. Bandara akan tetap buka, dengan para pelancong harus mengikuti tes PCR sebelum naik.
Dilansir Middleeast, Rabu (19/08) Lebanon telah mencatat rekor jumlah infeksi harian yang telah melewati 400, dengan penghitungannya pada hari Senin mencapai 9.337 kasus dan 105 kematian sejak Februari.
Sudah jauh di dalam krisis keuangan, Lebanon sedang berjuang dengan lonjakan COVID-19 sebelum ledakan besar di pelabuhan Beirut menewaskan sedikitnya 178 orang dan mendorong pemerintah untuk mengundurkan diri.
Ledakan gudang merusak banyak rumah sakit dan membuat mereka kewalahan dengan lebih dari 6.000 orang terluka. Itu membuat sekitar setengah dari 55 pusat medis di seluruh Beirut tidak berfungsi.
Para pejabat mendesak tindakan pencegahan. Tetapi setelah ledakan itu menumbangkan hampir seperempat juta orang, risiko penyebaran virus meningkat, kata petugas kesehatan.
Semua pasar, mal, gym, dan kolam renang - di antara bisnis swasta lainnya - harus ditutup selama lockdown, kata kementerian itu pada Selasa.
Jam malam akan diperpanjang dari jam 6 sore hingga 6 pagi waktu setempat, membebaskan pekerja di sektor medis dan makanan, serta tentara, diplomat, dan jurnalis.
KEYWORD :Pandemi Covid-19 Lembaga Pemerintah Lebanon