Seekor cheetah Asiatik betina di Teheran pada 10 Oktober 2017 [ATTA KENARE/AFP
Jakarta, Jurnas.com - Populasi cheetah Asiatik Iran dikabarkan dalam kondisi kritis. Dianggap sebagai salah satu kucing besar paling langka di dunia pada tingkat subspesies, mereka pernah ditemukan di Asia Barat dan India. Sekarang dikatakan ada kurang dari 50 yang tersisa di Iran, berdasarkan data dari 2017.
Morteza Pourmirzaei, direktur pelaksana Masyarakat Cheetah Iran (ICS), meminta Departemen Lingkungan untuk mengambil tindakan untuk melindungi cheetah. Dia merujuk pada keberadaan enam belas cheetah yang terkonsentrasi di provinsi Semnan utara Iran.
Pourmirzaei memperingatkan, suatu spesies dengan populasi kurang dari 100 tidak dapat mempertahankan kesehatannya dalam jangka panjang, sedangkan dengan populasi kurang dari 50, tidak akan dapat mempertahankan keragaman genetiknya dalam jangka panjang, sehingga spesies dalam kondisi kritis.
"Saat ini, setiap individu cheetah penting, tetapi peningkatan kecil dalam jumlah spesies tersebut saja, meskipun penting, tidak membuat banyak perbedaan dalam hal kepunahan cheetah," katanya dilansir Middleeast, Kamis (02/09).
Perangkap kamera di habitat penangkaran cheetah yang terkenal seperti suaka margasatwa Turan dan Miandasht juga telah membuktikan bahwa situasinya kritis. Selanjutnya, selama hampir satu dekade, tidak ada bukti keberadaan cheetah betina di habitat selatan, yang meliputi Yazd, Kerman, Khorasan Selatan, dan Isfahan.
Ahli Peringatkan Bakal Terjadi Lebih Banyak Pandemi kecuali Manusia Memperbaiki Hubungan dengan Alam
Jalan yang memotong habitat alami cheetah diyakini menjadi salah satu ancaman utama bagi spesies ini, dengan pembunuhan di jalan bertanggung jawab atas sebagian besar kematian yang tercatat.
Penurunan populasi spesies mangsa dan hilangnya habitat anjing liar juga merupakan faktor yang menyebabkan populasi cheetah menyusut di negara ini. Iran dan negara-negara tetangga telah kehilangan Singa Asia dan Harimau Kaspia hingga punah.
Bulan lalu, ICS melaporkan bahwa jebakan kamera mengungkap keberadaan keluarga cheetah baru yang terdiri dari tiga induk dan dua anak di beberapa lokasi di Taman Nasional Turan.
Rekaman tersebut merupakan bagian dari Program Pemantauan Populasi Cheetah Tahunan Asia yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2012. Proyek tahun ini yang akan berlanjut hingga pertengahan musim gugur.
KEYWORD :Populasi Cheetah Hewan Liar Wilayah Asia