Rusman | Senin, 21/11/2016 14:55 WIB
Naong, Orang Utan yang menjadi penelitian untuk mencicipi rasa
Jakarta - Jika Anda harus memilih beberapa minuman yang terbuat dari jeruk di depanmu, mungkin akan memperkirakan bahwa jus jeruk yang dicampur dengan gula akan terasa lebih enak dari jus jeruk tanpa tambahan apa-apa. Perkiraan itu diketahui karena tahu rasa gula dan juga tahu bagaimana rasa jeruk.
Karena pengalaman tentang rasa itulah Anda bisa memperkirakan apa yang akan dipilih atau dilakukan ketika harus memilih minuman baru yang ada di depan. Para peneliti ilmu kognisi (Cognitive Science), menyebut kemampuan untuk memperkirakan tentang rasa yang ada di benak Anda dengan sebutan istilah "affective forecasting" atau terjemahan bebasnya dalam kalimat yang populer adalah "kira-kira rasanya bagaimana,".
Banyak yang mengira bahwa kemampuan itu hanya dipunyai oleh manusia, benarkah itu? Gabriela-Alina Sauciuc dari Universitas Lund di Swedia membuktikan bahwa kemampuan itu bukan hanya dipunyai oleh manusia.
"Kami mencampur beberapa minuman dari buah-buahan dan mengujinya pada beberapa orang dan satu ekor orangutan. Penelitian kami bermaksud untuk mengetahui bagaimana tanggapan objek penelitian tentang berbagai rasa dari campuran itu, dan bagaimana mereka lebih memilih salah satu campuran dibandingkan dengan yang lain," kata peneliti ilmu kognisi dari Universitas Lund.
Orangutan yang menjadi objek penelitian itu adalah seekor orangutan yang bernama
Naong, berumur 21 tahun yang tinggal di Kebun Binatang Furuvik di Swedia. Para peneliti mencampur 4 (empat) jenis buah, yakni jus cherry, jus rhubarb (sejenis kelembak), jus jeruk (lemon), dan campuran cuka apel, yang dikombinasikan ke dalam 6 (enam) campuran baru. Jika digabungkan semuanya membuatnya menjadi 24 (duapuluh empat) pilihan minuman yang berbeda.
Saat beberapa minuman itu dicampur
Naong melihat bagaimana para peneliti itu mencampur beberapa buah itu menjadi berbagai campuran. Dari balik kandangnya
Naong disuruh memilih dengan menggunakan sedotan atau tunjukan tangan dari tiap dua minuman yang diletakkan di depannya. Ternyata,
Naong sesuai dengan dugaan peneliti, mampu memilih dengan tepat 21 dari 24 kesempatan yang diberikan. Kemampuan
Naong ini berdasarkan pengalaman merasakan rasa minuman buah sebelum dicampur.
Sebagai contoh karena
Naong lebih suka jus rhubarb dibandingkan dengan jus lemon, dia ternyata lebih memilih campuran rhubarb-cherry dibandingkan dengan campuran lemon-cherry walaupun belum pernah merasakan keduanya.
"Kami sangat terkesan dengan kemampuan
Naong yang bisa sangat konsisten dalam menentukan pilihannya," kata Gabriella yang dilansir Jason Goldman dari Scientific American 60 Seconds Science.
Secara statistik pilihan yang diambil oleh
Naong yang orangutan tidak bisa dibedakan dengan pilihan orang-orang yang menjadi relawan penelitian. Dua species yang berbeda ini sama-sama konsisten dalam menentukan pilihan tentang apa yang akan mereka rasakan walaupun mereka belum mempunyai pengalaman tentang beberapa hal tertentu.
Gabriela menyimpulkan,"Kemampunan melakukan pilihan akan rasa tentang sesuatu hal, yang sebelumnya diperkirakan hanya dipunyai oleh manusia, ternyata telah berkembang dalam evolusi jauh sebelumnya sehingga kemampuan itu dipunyai juga oleh orangutan dan mungkin saja simpanse." (Untuk versi ilmiahnya bisa diakses dalam link ini: Gabriela-Alina Sauciuc, et al., Affective forecasting in an orangutan: predicting the hedonic outcome of novel juice mixes, in Animal Cognition
Walaupun penelitian itu baru melakukan tes pada satu orang utan bernama
Naong di Swedia, barangkali di masa depan kita akan tahu bahwa banyak kemampuan manusia yang tadinya hanya diperkirakan dipunyai oleh manusia, ternyata dipunyai juga oleh spesies lain. Barangkali kemampuan yang memang hanya dipunyai oleh manusia adalah kemampuan untuk terus mencari apa sih yang benar-benar unik dari manusia. (Ozi)
KEYWORD :
Penelitian Rasa Orang Utan Naong