Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi meminta Malaysia dan Filipina memperhatikan terkait kasus penculikan nelayan
Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta Pemerintah Malaysia dan Filipina agar memberikan perhatiannya terkait terjadinya kembali penculikan terhadap dua nelayan asal Indonesia di Lahad Datu, Malaysia pada akhir pekan oleh kelompok bersenjata dari Filipina.
"Hari minggu saya melakukan kontak dengan Menlu Malaysia dan kontak dengan advisor Presiden (Filipina) Duterte untuk masalah perdamaian. Intinya saya kembali lagi meminta perhatian mereka," kata Retno usai bertemu Presiden Joko Widodo di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.Retno menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan berhenti untuk meminta perhatian dari Malaysia dan Filipina terkait penculikan para nelayan asal Indonesia yang diduga dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf."Isu ini yang saya bawa saat saya berkunjung terakhir ke Kuala Lumpur, Kinabalu dan Sandakan, Malaysia," kata Menlu dilansir ant.Baca juga :
Menlu AS Kritik Prilaku Problematik China
Menlu juga menegaskan untuk menekankan pentingnya bagi pemerintah dan otoritas Malaysia untuk meningkatkan keamanan di wilayah air mereka. "Karena sudah sangat jelas ini kesepakatan yang sudah disetujui saat kita bicara bertiga pada bulan Mei dan hal yang sama juga disampaikan dengan advisor Presiden Duterte," ujar Retno.Penculikan dua nelayan Indonesia dikemukakan Komando Pengamanan Timur Sabah (Esscomm) bahwa mereka diculik di Lahad Datu, Sabtu, 19 November 2016. Kepala Escomm Datuk Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid mengatakan insiden tersebut terjadi pada sekitar pukul 07.30 waktu setempat, saat sejumlah nelayan sedang melaut di wilayah Merabung.Menlu AS Kritik Prilaku Problematik China
Baca juga :
Wang Yi Kembali Duduki Jabatan Menlu China
Wang Yi Kembali Duduki Jabatan Menlu China
Penculikan Nelayan Menteri Luar Negeri