Sabtu, 23/11/2024 21:18 WIB

Wapres Amin Anggap PJJ Sama dengan Tidak Belajar

Wapres menyampaikan bahwa PTM terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Wakil Presiden RI Maruf Amin dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma`ruf Amin, meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang pada Kamis (16/9).

Wapres menyampaikan bahwa PTM terbatas sangat penting dilakukan karena tidak optimalnya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Menurut informasi yang kita peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar," tutur Wapres dalam siaran pers.

Karena itu, pemerintah berupaya agar pembelajaran tatap muka mulai dapat dilaksanakan di berbagai daerah untuk mengantisipasi dampak negatif di di kalangan pelajar.

"Karena itu pembelajaran tatap muka itu target yang ingin kita percepat. Maka vaksinasi di kalangan guru-guru dan pelajar jadi sesuatu yang harus diprioritaskan," ungkap Wapres.

Senada dengan Wapres, Mendikbudristek juga meminta agar pelaksanaan PTM terbatas menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Yang terpenting, saya mohon agar Bapak dan Ibu memastikan keselamatan, keamanan, dan kesehatan warga sekolah. Dimulai saat sebelum berangkat ke sekolah, dalam perjalanan, saat mengikuti pembelajaran di dalam sekolah, serta saat perjalanan kembali ke rumah," tuturnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengingatkan bilamana ada kasus positif di sekolah, maka PTM terbatas segera dihentikan. Kemudian, sekolah berkoordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat untuk melakukan desinfeksi dan prosedur tes, pelacakan, dan perawatan pada warga sekolah yang sakit.

"Pembelajaran tatap muka terbatas dapat dimulai kembali setelah dipastikan kondisi sudah terkendali," ujarnya.

Ditambahkan Mendikbudristek, saat ini diperlukan kesadaran dan gotong royong untuk menekan laju virus Covid-19 serta memastikan anak-anak Indonesia tetap mendapatkan pembelajaran yang berkualitas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan bahwa sejak diterbitkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 yang mengatur bahwa sekolah di wilayah Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 sampai 3 dapat menyelenggarakan tatap muka terbatas, Dinas Pendidikan Provinsi Banten telah mengundang para kepala sekolah untuk membahas persiapan PTM terbatas. PTM terbatas di Provinsi Banten sudah dilaksanakan sejak 6 September 2021.

"Asalkan sekolahnya sudah memenuhi syarat, kami persilakan menyelenggarakan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkap Tabrani.

Kadisdikbud Provinsi Banten juga mengungkapkan data vaksinasi guru dan tenaga kependidikan hampir mencapai seratus persen. "Kecuali bagi yang belum diperbolehkan untuk divaksinasi oleh nakes," ujarnya.

Kemudian, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, per 16 September 2021 sekitar 57 persen pelajar usia 12-17 tahun di Provinsi Banten telah divaksinasi. "Kami berharap sampai akhir September ini bisa mencapai sekitar 65 persen," pungkas Tabrani.

KEYWORD :

Wakil Presiden RI Maruf Amin PJJ Pembelajaran Jarak Jauh Belajar Daring




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :