Perkampungan warga Rohingnya Myanmar dibakar oleh tentara setempat. Aung San Suu Kyi penerima nobel perdamaian dari Myanmar malah bungkam.
Myanmar - Peraih Nobel Perdamaian dan juga penasehat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi masih memilih bungkam terhadap aksi kekerasan militer terhadap etnis Rohingnya di negara bagian Rakhine. Tak ayal, Suu Kyi mendapat kritikan pemerhati hak asasi manusia.
Dilansir Reuters, setidaknya 86 warga tewas dan 30 ribu lainnya melarikan diri akibat serangkaian aksi kekerasan militer terhadap Rohingya di Rakhine. Sementara itu, terdapat berbagai laporan media bahwa etnis Rohingya berupaya melarikan diri ke Bangladesh, namun juga ditolak oleh penjaga perbatasan.Alasan militer setempat membantai kelompok muslim itu, akibat serangan pos polisi Myanmar pada 9 Oktober lalu, menewaskan sembilan aparat. Bukti belum jelas, tapi militer sudah menuduh Rohingnya yang menjadi biang kejadian tersebut. Tak sedikit korban dan kecaman, namun Suu Kyi sebagai pemimpin bayangan Myanmar yang mengklaim posisinya berada di atas Presiden Htin Kyaw, belum bersikap.Baca juga :
Aung San Suu Kyi Divonis Empat Tahun Penjara
Aung San Suu Kyi Divonis Empat Tahun Penjara
Krisis Myanmar Aung San Su Kyi